Selamat membaca~
Tubuh nya ditutupi oleh hoodie cream yang begitu tebal. Cuaca kota seoul memang cukup dingin, oleh karena itu dirinya memakai hoodie yang tebal. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya renjun telah sampai di minimarket.
Renjun langsung masuk kedalam dan membeli mie instan yang dia inginkan. Setelah mengambil beberapa mie instan untuk makanan ia sehari-hari. Renjun pun segera berjalan menuju kasir, tapi sebentar---
Langkah nya terhenti tepat didepan kulkas besar yang berisi minuman. Mata indah nya melirik sebuah minuman kaleng. Itu bir, sudah lama sekali renjun tidak meminum bir. Menelan saliva nya, renjun berpikir apakah ia perlu membeli bir? Atau tidak?
'Sesekali senangkan dirimu huang.'
Oke! Tidak apakan? Renjun hanya ingin membuat dirinya senang sebentar. Tanpa ragu renjun mengambil 1 kaleng bir tersebut dan membawa nya ke kasir.
Seorang wanita yang menjadi kasir tersebut mengernyitkan dahi nya melihat renjun menaruh sebuah bir. Ia melihat renjun dari bawah hingga atas, sedangkan renjun yang ditatap seperti itu hanya memasang ekspresi bingung.
"Kau masih smp untuk apa membeli bir? Itu dilarang, cepat taruh kembali." Ujar wanita kasir tersebut.
Kedua bola mata renjun membola. "Aku sudah 19 tahun bukan anak smp lagi!" Ucap renjun tak terima. Ia lalu mengeluarkan dompet nya dan menunjukkan KTP nya.
"Lihat! Aku sudah 19 tahun." Renjun kembali memasukkan KTP nya kedalam dompet, sedangkan wanita kasir tersebut hanya bisa tersenyum canggung dan meminta maaf kepada renjun.
Semua belanjaan renjun sudah dimasukkan kedalam plastik. Tadinya renjun mau langsung pulang, tapi tidak jadi karena ia ingin meminun bir nya didepan minimarket.
******
Jaemin meletakkan gelasnya yang ke 15. Kembali meneguk minuman alkohol untuk kesekian kalinya. Yangyang menghampiri jaemin, ia baru kembali dari lantai dansa. Melihat teman nya yang sudah meminum banyak alkohol ia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Sudah jaem. Ayo pulang mau kuantar?" Yangyang memanggil pelayan untuk mengambil dan membereskan bekas minum jaemin.
Jaemin menggeleng. "Saya masih sadar." Ucapnya lalu berdiri."Baiklah, pulanglah. Aku akan masih ingin disini." Ujar yangyang dan memesan segelas vodka. Jaemin hanya membalas ucapan yangyang dengan berdeham.
Jaemin berjalan pergi keluar dari club tersebut. Memasuki mobil nya dengan setengah sadar. Baik, sekarang dia baru merasakan mabuk. Menepuk pipinya untuk menyadarkan dirinya, jaemin pun mulai menjalankan mobilnya.
Jaemin menjalankan mobilnya dengan kecepatan pelan. Dia benar-benar butuh minuman. Akhirnya jaemin memutuskan untuk membelokkan mobilnya ke sebuah minimarket untuk membeli minuman.
Ia melirik kearah sebuah pemuda yang tengah mengoceh tak jelas didepan minimarket. Tapi jaemin tak memperdulikan nya, ia pun memasuki minimarket dan segera mengambil minuman yang dia inginkan lalu membayarnya. Setelah membayar nya, jaemin keluar dari minimarket dan menghentikan langkah nya sejanak.
Pemuda tadi yang duduk didepan minimarket, kenapa sekarang dia berada didepan mobil jaemin seperti tengah mengecek sesuatu. Jaemin pun segera menghampiri pemuda itu.
"Hei apa yang kau lakukan?" Jaemin menepuk pundak pemuda tersebut.
Renjun dia menoleh dengan wajah polos nya. Posisi renjun yang tadi nya tengah jongkok pun ia ubah menjadi berdiri, tapi saat dia berdiri tubuh nya kehilangan keseimbangan, lalu tak sengaja---
Cup
Renjun tak sengaja mencium bibir milik jaemin. Jaemin yang sudah setengah sadar hanya bisa menutup bibirnya dengan telapak tangannya.
"Kau-- kau kenapa mencium saya?"
Renjun menggaruk dahinya yang tak gatal lalu tersenyum. "Oh? Renjun tadi mencium om ya? Kalau begitu renjun mau lagi!" Seru nya bersemangat.
"Om om, mobil om bagus sekali! Renjun suka! Om renjun ingin naik mobil om, ayo om!" Renjun menarik-narik jaemin seperti menandakan untuk naik kedalam mobil.
Entah kenapa jaemin malah menganggukan kepalanya. Dia membuka kan pintu mobil nya seperti mengizinkan renjun untuk naik kedalam mobil nya. Renjun dengan semangat masuk kedalam mobil milik jaemin. Jaemin berlari dan masuk kedalam mobil nya juga.
Renjun hanya cekikikan karena merasa senang. Jaemin pun melajukan mobilnya.
Author note: bagian ini mengandung adegan 18+
Di tengah perjalanan, renjun menoleh kanan-kiri seperti orang yang kebingungan. Lalu renjun menatap jaemin sembari berpikir. AH--iya itu, renjun ingin mencium jaemin lagi!
Cup
Renjun melakukan aksi nya dengan cepat. Jaemin yang mendapat ciuman itu memasang wajah terkejut. Jaemin membelokkan mobil nya dan berhenti disebuah gang yang sepi.
"Kenapa mencium saya lagi? Jaemin bertanya sembari menatap wajah renjun yang tengaj tersenyum.
"Renjun suka!" Jawab renjun dengan penuh semangat.
"Come here, duduk disini." Jaemin menepuk paha nya. Menyuruh renjun duduk diatas pangkuan nya.
Renjun dengan senang hati menurutinya. Ia pun langsung berpindah keatas pangkuan jaemin. "Saya juga suka. Sekarang giliran saya yang cium kamu." Ucap jaemin yang dibalas anggukan oleh renjun.
"Buka sedikit mulutmu."
Renjun menurut. Jaemin mulai menyatukan kedua bibir mereka. Mereka berciuman di malam hari yang gelap. Dua manusia yang tak saling mengenal itu saling menikmati aksi mereka.
"Mmphh~" renjun menepuk dada jaemin. Renjun mulai kehabisa napas nya.
Jaemin melepaskan tautan bibir mereka. Membiarkan renjun mengambil napas banyak-banyak. Jika berciuman seperti ini jaemin semakin menyukai bibir renjun yang manis hingga membuat dia candu. Dan seperti nya bagian bawah nya menegang karena dari tadi paha renjun terus menekan nya.
"Kau ingin sesuatu yang lebih?" Jaemin bertanya dan dijawab anggukan oleh renjun.
Jaemin memajukan kepalanya dan mengecup pelan leher milik renjun. Renjun melenguh pelan saat jaemin mengecup lehernya, rasanya geli. Jaemin membuka hoodie milik renjun dan menaruh di kursi samping. Dan kembali membuka kaos putih polos milik renjun. Dan sekarang renjun sudah bertelanjang dada. Jaemin meneguk saliva nya sendiri melihat betapa bagusnya tubuh renjun.
"Om dingin~" renjun merengek manja pada jaemin.
Jaemin terkekeh. "Saya akan segera membuat kamu hangat, tenang saja."
"Ayo cepat lakukan! Renjun sudah kedinginan." Ucap renjun sembari mem-pout kan bibir nya.
Dengan senang hati jaemin menuruti ucapan renjun. Ia kembali mencium bibir renjun. Saat ciuman panas itu terjadi, tangan jaemin sibuk membuka celana renjun. Perfect! Renjun benar-benar sudah telanjang sempurna.
Renjun mendesah pelan ketika tangan jaemin memainkan nipple miliknya. Rasa nya sungguh geli. Jaemin sudah benar-benar menegang apalagi saat mendengar desahan milik renjun.
Jaemin mengeluarkan penis nya. Ia pun memposisikan penisnya ke hole milik renjun.
Jleb
Penis milik jaemin masuk sempurna kedalam hole renjun yang masih kering itu.
"AKH i-itu sakit." Renjun langsung memeluk erat leher jaemin.
"Maaf, saya sudah tidak tahan lagi." Jaemin mengusap punggung renjun.
"Hiks sakit om, renjun gamau." Renjun menangis rasa perih di hole nya membuat dia menangis.
"Saya janji hanya ini tidak akan sakit lagi jika kamu mau bergerak. Saya lanjutkan ya?"
Renjun menganggukkan kepala nya.
*****
Oke TBC ya
Maaf jika ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
for my baby[Jaemren]
Fiksi Penggemarrenjun yang masih berusia 19 tahun itu sudah berencana untuk mengakhiri hidup nya karena utang ibu nya yang begitu besar. Tapi bagaimana jika dirinya malah mengetahui diri nya tengah hamil saat hendak ingin pergi mengakhiri hidupnya. -Mpreg -bxb -ga...