Selamat membaca~
Keesokan hari nya. Sore hari menjelang malam jaemin telah selesai dengan urusan kantornya. Tujuan nya sekarang adalah mencari keberadaan pria bernama huang renjun. Dia akan bertanggubpewzvkv,n ng jawab atas kejadi seminggu yang lalu.
Jaemin tidak pergi sendirian, dia pergi ditemani oleh asisten pribadi nya yang tak lain adalah haechan.
"Kita sudah sampai bos." Haechan menghentikan mobil nya di depan sebuah gang.
Jaemin mengangguk dan keluar dari mobilnya. Dia melihat sekeliling nya, banyak rumah yang bisa jaemin bilang rumah lusuh atau kecil. Jaemin meringis perihatin melihat rumah-rumah yang ada disini.
"Mari bos, saya akan menunjukkan jalan menuju rumah huang renjun."
Haechan berjalan memasuki gang kecil dan diikuti oleh jaemin. Mata jaemin juga tak berhenti melihat keadaan lingkungan disini. Sangat buruk. Banyak sampah yang berserakan dan ada anjing liar yang bisa kapan saja menggigit manusia.
Setelah 100 meter berjalan, langkah haechan terhenti dan begitu juga jaemin.
"Kenapa?"
Haechan menunjuk rumah di depan yang beradius 10 meter itu. "Itu rumah milik huang renjun."
Tapi kenapa didepan rumah itu ada 3 orang pria yang terlihat tengah menggedor-gedor pintu rumah ber-cat biru itu.
"Kau yakin itu rumahnya?" Haechan mengangguk yakin. Haechan tak pernah salah jika mencari informasi untuk bos nya ini.
Mereka berdua pun mulai memasuki pekarangan rumah renjun. Ketiga orang asing itu langsung menatap kearah haechan dan jaemin.
"Kalian siapa?" Salah satu dari mereka bertiga mengeluarkan suara untuk bertanya.
"Kam--
"Kalian saudara nya si renjun kan?! Cepat berikan uang kalian! Si bangsat kecil itu melarikan diri sebelum melunasi hutang ibunya." Pria paling pendek itu maju kearah jaemin.
"Hutang? Renjun punya hutang pada kalian?" Tanya jaemin.
"Iya! Dia berhutang banyak tapi tidak sanggup untuk membayarnya. Dasar miskin!"
Ucapan pria pendek itu membuat jaemin tersenyum. Bukan senyuman biasa melainkan sebuah senyuman sinis. "Berapa jumlah hutangnya?"
Pria itu berdecih. "10 juta won. Kau yakin bisa membayarnya sekaligus?"
"Haechan." Suara jaemin memanggil orang yang daritadi berdiri disampingnya. Haechan langsung mengerti dan meminta salah satu dari mereka untuk memberikan nomer rekening.
Ting
Suara notifikasi terdengar nyaring diantara mereka semua.
"Sudahkan? Kau bisa pergi sekarang."
Ketiga orang itu langsung menghilang dari hadapan jaemin.
"Sepertinya huang renjun tidak ada dirumahnya bos. Apa kita mau menunggu disini sampai dia datang?"
"Tidak perlu. Kita pergi besok kita kembali kesini lagi." Ucap jaemin dan diangguki haechan.
******
Suara tepuk tangan para tamu menggema di ruangan besar yang dipenuhi hiasan. Acara pertukaran cincin baru saja terjadi. Winwin dan yuta telah terikat hubungan pertunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
for my baby[Jaemren]
Fanfictionrenjun yang masih berusia 19 tahun itu sudah berencana untuk mengakhiri hidup nya karena utang ibu nya yang begitu besar. Tapi bagaimana jika dirinya malah mengetahui diri nya tengah hamil saat hendak ingin pergi mengakhiri hidupnya. -Mpreg -bxb -ga...