17

2.6K 300 7
                                    


Renjun pulang ke apartemen dan diapun melihat ibunya yang sedang memasak di dapur apartemen itu, lalu diapun mendekat dan memeluk sang ibu dari belakang. Wendy sedikit kaget tapi dia sadar kalau itu adalah anaknya.

"Kenapa sayang?"

"Mama, apa yang harus aku lakukan?" Ucap renjun dan Wendy langsung melepaskan pelukan anaknya lalu mematikan kompor dan berbalik untuk menatap anaknya itu.

"Apa maksudmu nak?"

"Aku dimintai tolong untuk mengoperasi pimpinan Park. Ma, aku tak ingin berkaitan dengan mereka lagi, apa penolakanku sudah benar saat ini Mama?" Ucap renjun sembari menahan airmatanya untuk keluar. Wendy kaget dan diapun langsung kembali memeluk anaknya itu.

"Itu sudah benar nak, kau melakukan hal yang benar." Ucap Wendy dan renjun yang menganggukkan kepalanya sembari menangis dalam diam di pelukan sang ibu, sedangkan Wendy hanya dia sembari terus mengelus punggung sempit anak sematawayang nya itu.
















Sementara itu, jaemin pulang dengan wajah datar yang sangat berbeda dengan hatinya yang tengah sedikit senang saat ini. Diapun masuk dan melihat kedua keponakannya mendekat hingga dia berjongkok.

"Ada apa?"

"Samchun bertemu dengan samchun cantik tidak hari ini?" Ucap lami penasaran.

"Kenapa?"

"Karena kemarin kami bertemu dengan samchun cantik lalu lami mengatakan kalau samchun sering kesana setiap hari ulangtahun samchun." Ucap Kevin dan jaemin akhirnya mengerti kenapa bisa dia bertemu dengan renjun tadi, ternyata semua ini tanpa sadar adalah bantuan dari keponakannya. Mungkin mereka tanpa sadar melakukannya.

"Hmm, samchun bertemu dengannya."

"Benarkah? Apa samchun sudah bertemu dengan cinta pertama yang aku tak mengerti itu?" Ucap lami antusias.

"Hmm." Angguk jaemin.

"Wah." Ucap kedua anak itu kagum tanpa sebab yang berarti. Dan jaemin tanpa sadar tersenyum karena kepolosan keponakannya itu. Hingga keduanya ikut tersenyum.

"Kami suka senyum samchun. Sangat manis." Ucap keduanya dan jaemin sontak saja langsung berwajah datar kembali. Disaat bersamaan Yoona kembali dengan wajah yang terlihat sedih juga kecewa.

"Halmonie." Teriak keduanya lalu memeluk kaki Yoona. Yoona lantas berjongkok dan memeluk cucunya itu.

"Mommy?" Ucap jaemin mendekat karena dia tau pasti ada sesuatu yang terjadi pada sang ibu.

"Kau sudah pulang na? Tumben cepat." Ucap Yoona tersenyum kecil.

"Hmm, aku sedang tak sibuk." Ucap jaemin datar lalu diapun melihat yeji mendekat dan mengkodenya.

"Iya tuan jaemin."

"Bawa anak-anak main di tempatnya." Ucap jaemin dan yeji menganggukkan kepalanya lalu membawa Kevin dan lami pergi.

"Mom?" Ucap jaemin mendekat dan Yoona langsung memeluk anaknya itu sembari menangis. Jaemin tau ibunya menangis tapi dia hanya diam dan mengelus punggung ibunya itu.

"Dia sangat kecewa hiksss.... Dia tak ingin kembali hiksss... Dia takut terluka hiksss..." Ucap Yoona sembari menangis. Jaemin hanya diam karena dia tak tau apa yang di maksud sang ibu, tapi satu yang dia yakini kalau semua ini bersangkutan dengan data yang ibunya minta. Mungkin saja pertemuan mereka tak lancar sama sekali.













At. Apartemen renjun.

Renjun sudah mulai tenang dan sedang meminum tea hangat buatan sang ibu, sedangkan sang ibu sedang melanjutkan membuat makanan di dapur.

Ding! Dong!

Renjun sudah berdiri tapi Wendy lebih dulu berjalan kearah pintu membuat renjun kembali duduk tanpa ekspresi apapun karena banyak hal yang dia pikirkan mulai dari keluarga juga perkataan jaemin.

Ceklek.

Wendy kaget melihat Chanyeol berada di depan pintu apartemen itu, tapi dia langsung mengubah ekspresi nya menjadi sangat datar.

"Kenapa tuan Park kemari?" Datar Wendy dan Chanyeol benar-benar merasakan hatinya sangat sakit karena sekatang tatapan wanita yang dia cintai adalah tatapan sebagai orang asing.

"Wendy, aku mohon. Biarkan aku bicara dengan anak kita."

"Maaf tuan, saya rasa Anda salah alamat. Saya tidak pernah miliki anak dengan tuan." Ucap Wendy datar.

"Seung Hwan. Aku mohon, izinkan aku bertemu dengan renjun. Aku mohon." Ucap Chanyeol memohon bahkan dia bersujud di kaki Wendy. Wendy hanya diam sembari menahan airmatanya.

"Maaf saya tak mengenal Anda. Permisi." Ucap Wendy menutup pintu apartemen itu bahkan airmatanya sudah keluar. Tapi tak lama karena dia langsung menghapusnya seketika. Dan kembali ke dapur, karena setidaknya saat ini anaknya tak akan menangis lagi karena Wendy sangat tau arti kedatangan Chanyeol kemari. Dan itu hanya satu, demi kesembuhan ayahnya.















See you soon. 

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang