46. Epilog.

3.7K 241 6
                                    

17 tahun kemudian...

Renjun sudah terlihat semakin menua dengan usianya yang memasuki kepala 40 begitu pula dengan sang suami dan anak mereka yang diberikan nama Na chenle sih sematawayang yang telah berumur 17 tahun, renjun juga masih bekerja sebagai seorang dokter dan jaemin yang sekarang sudah menggantikan sang ayah bahkan sejak chenle berumur 5 tahun.

Sekarang renjun berada di dapur karena memang kebiasaan renjun saat dia libur maka dia akan memasak untuk keluarga kecilnya. Mengenai keponakan jaemin, sekarang kedua kembar itu telah berusia 22 tahun dan sibuk dengan perkuliahan nya, mereka juga tinggal bersama Siwon dan Yoona karena itu petmintaan Kakek dan neneknya.

Saat renjun tengah asyik memasak diapun merasakan lengan kekar yang memeluk lengannya tanpa bertanya pun dia sudah tau kalau pelakunya adalah Na Jaemin.

"Sayang?"

"Kenaoa Nana?"

"Kenapa kau sudah bangun? Ini masih sangat pagi sayang, memangnya kau tidak lelah? Apa bagian bawahmu tidak sakit?" Renjun merona karena perkataan suaminya itu.

"Tidak Na, sudah jangan membahasnya. Aku tak mau chenle jadi tidak polos lagi." Kesal renjun.

"Hehehe, anak kita akan tetap polos sayang. Kau malah semakin menggemaskan." Ucap jaemin tersenyum lalu mencium basah leher renjun hingga tercipta ruam baru. Renjun yang kaget langsung mendorong suaminya itu.

"Nana, jangan lagi. Sana duduk di meja makan, atau aku akan membuat pisau ini melayang padamu." Ucap renjun menodongkan pisau pada suaminya itu, jaemin lantas mengangkat kedua tangannya seketika.

"Oke sayang, jangan berlebihan begitu, aku akan ke meja makan." Ucap jaemin lalu diapun berjalan kearah meja makan dan duduk disana sembari terus menatap istrinya yang kembali asyik memasak sarapan.

Disaat bersamaan chenle pun keluar dari dalam kamarnya dengan keadaan yang sangat fresh bahkan dia bisa melihat betapa buchinnya sang ayah pada sang ibu, tapi dia hanya mengabaikan ayahnya dan berjalan mendekati sang ibu. Membuat jaemin kaget karena anaknya sudah bangun. Lalu melihat anaknya memeluk sang istri, membuatnya merajuk seketika dan mendekat pada keduanya.

"Kau tidak adil sekali injunie. Tadi saat aku memelukmu kau langsung menodongkan pisau tapi saat lele kau hanya membiarkan saja." Ucap jaemin.

"Jelaslah papa. Mama kan milik lele bukan papa." Ucap chenle sembari mengejek ayahnya itu.

"Sayang~" rengek jaemin dan itu bukan hal baru lagi bagi renjun ataupun chenle bahkan orangtua dari jaemin juga kedua keponakan jaemin sendiri tau bagaimana sikap sih dingin itu jika bersama keluarganya. Wendy saja sampai kaget melihat sikap menantunya itu.

"Sudahlah Hyung, malu pada anakmu." Ucap renjun dan jaemin hanya cemberut lalu memutuskan untuk merajuk pada sang istri.

Di meja makan.

"Makan yang banyak anak mama." Ufap renjun memberikan makanan ke dalam piring anaknya itu.

"Makasih mama." Ucap chenle tersenyum manis.

"Makan yang banyak Nana." Ucap renjun menatap suaminya itu dengan senyuman yang paling manis.

"Hmm." Angguk jaemin dengan wajah datarnya karena dia sudah bertekad akan merajuk pada istrinya itu.

"Apa papa tengah merajuk?" Ucap chenle menatap sang ayah.

"Hmm." Datarnya dan itu membuat renjun menggelengkan kepalanya. Suaminya benar-benar sangat ajaib sekali.

"Oh iya, aku akan ke rumah sakit nanti siang karena harus memeriksa keadaan tuan Park."Ucap renjun. Jaemin langsung menatap istrinya cemas.

"Tapi sayang~"

"Tak masalah, lagian aku tak akan kenapa-napa Nana." Ucap renjun menatap sang suami, dan jaemin hanya memaki dirinya dalam batin karena gagal merajuk pada sang istri.

"Mama?" Renjun lantas melihat sang anak dengan tatapan bertanya nya.

"Kenapa Mama memanggil tuan pada halbojie Park? Bukankah kata Mama itu halbojie chenle juga?" Bingung chenle.

"Itu memang halbojie chenle tapi Mama tak bisa memanggilnya ayah. Suatu saat nanti, mama dan papa pasti akan memberitahu chenle. Lalu bagaimana dengan jisung?" Ucap renjun karena dja tau sang anak suka pada anak dari sahabatnya Lee Haechan yang menikah dengan sahabat jaemin, Lee jeno dan memiliki anak sematawayang Lee jisung.

"Dia sangat menyebalkan. Dia bahkan selalu mengikuti lele kemanapun." Ucap chenle kesal.

"Tapi papa rasa kau tetap.menyukainya bukan?" Ucao jaemin.

"Hmm." Angguk chenle dengan wajah merona.

"Bagi Mama dan papa tak masalah jika chenle menyukai jisung. Tapi, jangan sampai hal itu membuat chenle jadi mengabaikan sekolah. Mengerti?" Ucap renjun tersenyum pada anaknya bahkan mengelus kepala sang anak.

"Hmm mama. Lele janji, lele janji pada Mama dan papa, kalau lele akan menjadi anak yang membanggakan." Ucap chenle tersenyum.

"Hmm, papa dan mama percaya pada pince kami." Ucap jaemin tersenyum

"Lalu bagaimana dengan winter? Kau berteman baik dengan sepupumu dan jisung bukan?"

"Hmm, winter bahkan sekarang semakin tetlihat cantik walaupun sangat jahil " Ucap chenle

"Itu wajar namanya dia berteman denganmu pasti sedikit jahil." Ucap renjun dan chemlr hanya mendengus. Mengenai winter dia adalah anak dari Mark Lee kakak jeno yang berhasil membuka hatinya untuk kakak sepupu renjun, Kim Jung woo dan menikah tak lama setelah jeno dan Haechan menikah. Bahkan dia terlihat sangat bahagia dan itu membuat jeno juga jaemin sangat bahagia untuk kebahagiaan Mark tentunya. Itu membuat keluarga mereka semua sangat bahagia dan mampu melewati semuanya hingga saat ini.



































Real end.

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang