Lami turun dari kamar chenle dan diapun menuju dapur, saat sampai dia pun melihat renjun yang tengah memasak.
"Bunbun sedang memasak apa?"
"Eoh lami? Kapan datang?" Ucap renjun kaget melihat kedatangan keponakan suaminya itu.
"Belum lama bunbun."
"Hanya sendiri?" Ucap renjun sembari terus melanjutkan acara memasak hotpotnya.
"Dengan Kevin, dia sedang membantu chenle mengerjakan pr nya." Ucap lami.
"Aaa, kau sudah makan?"
"Sudah bunbun, lagian untuk makan siang sudah sangat lewat jam nya bunbun, apa bunbun belum makan siang?"
"Bunbun sydah, ini tiba-tiba samchun minta hotpot yang pedas katanya.'
"Tumben sekali, memangnya samchun sakit apa bunbun?"
"Sepertinya hanya tidak enak badan saja lami."
"Samchun bersikap aneh sekali. Apa bunbun tidak curiga kalau ternyata bisa saja bunbun tengah mengandung lagi kan?" Ucap lami dan itu membuat renjun menghentikan acara mengaduk kuah hotpot.
"Itu tidak mungkin lami, kamu kan tahu setelah chenle lahir, dokter tak membolehkan bunbun hamil karena bisa berbahaya." Ucap renjun tersenyum lalu diapun kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Itu memang benar sih bunbun. Tapi, kalau seandainya bunbun benar mengandung, bagaimana?" Ucap lami menatap orang yang telah dia anggap ibu itu.
"Kalau begitu, bunbun akan menerima kehadirannya, karena dia adalah anak bunvun dan samchun." Ucap renjun tersenyum lalu diapun melihat hotpot buatannya yang telah jadi.
"Lami?" Sang empu lantas melihat kearah renjun.
"Bisa panggilkan samchun untuk segera turun dan katakan hotpotnya sudah jadi."
"Baik bunbun" Ucap lami lalu diapun segera pergi ke kamar jaemren.
"Kau kemari." Ucap renjun pada salah satu maid hingga maid itu mendekat dan membungkuk pada renjun.
"Ada yang bisa dibantu nyonya?"
"Tolong pergi ke apotek dan belikan saya testpack." Ucap renjun memberikan uang pada maid itu.
"Baik nyonya." Ucap maid itu lalu diapun pergi seketika. Melihat kepergian maid itu, renjunpun memegang perutnya dan mengelusnya lembut.
"Kalau memang pada akhirnya Tuhan berbaik hati padaku, dan menitipkan anak padaku juga Nana. Maka aku akan menjaganya dengan baik sampai terlahir ke dunia ini." Monolog renjun.
Sementara itu lami sampai di depan pintu kamar jaemren dan diapun mengetuk pintu.
Ceklek.
Lami masuk dan melihat sang Paman yang menutup matanya.
"Samchun." Jaemin yang merasa terganggu dengan panggilan itu lantas membuka matanya secara perlahan dan melihat sang keponakan berada di dalam kamarnya.
"Lami? Kapan kau datang? Hanya sendirian?"
"Beberapa menit yang lalu samchun, aku datang bersama Kevin. Aku hanya disuruh bunbun untuk membangunkan samchun dan mengatakan kalau hotpotnya sudah siap." Ucap lami dan jaemin lantas duduk dan diapun keluar dari dalam kamar diikuti oleh lami.
Di meja makan.
Jaemin tersenyum melihat makanan yang sangat dia inginkan itu lalu diapun langsung duduk.
"Terlihat sangat lezat." Semangat jaemin.
"Hmm, tapi kalau tidak sanggup karena rasa pedasnya. Aku harap jangan memaksa untuk memakannya. Mengerti Nana?" Ucap renjun menatap suaminya itu.
"Hmm, kau duduk disini, dan temani aku makan, juga ikut makan." Ucap jaemin.
"Aku sudah kenyang Nana. Lagian aku juga sudah makan siang."
"Kau tidak mau makan dengan aku?" Ucap jaemin yang mendadak berubah mood membuat Renjun bingung hingga akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan jaemin tersenyum seketika.
"Ayo dimakan." Ucap renjun dan jaeminpun langsung memakan sedangkan renjun menatap cemas suaminya itu, tapi yang ditatap hanya makan dengan santai dan menikmati makanan itu.
"Tidak pedas Nana?"
"Tidak, ini enak. Ayo makan sayang." Ucap jaemin dan renjunpun memasukkan satu suap kedalam mulutnya tapi seketika dia langsung minum saking pedasnya. Dia merasa kalau saat ini selera makannya dan sang suami tertukar.
"Ada apa sayang?"
"Ini sangat pedas Nana."
"Tapi ini makanan kesukaanmu. Dan kau suka makan pedas sayang." Renjun terdiam karena perkataan suaminya itu benar adanya. Tapi kenapa sekarang dia malah tidak suka sama sekali? Ada apa ini? Apa ada yang aneh pada dirinya, juga pada suaminya?
"Sepertinya aku sedang tak ingin makan pedas Nana, jadi Nana saja. Aku akan memakan eskrim saja. Soalnya aku sedang ingin." Ucap renjun lalu beranjak dan mengambil eskrim di kulkas sedangkan jaemin menikmati makanannya dengan hikmat.
Drrttt....Drrtt....Drrtt....
Jaemin menghentikan acara makannya dan diapun melihat nama sang ibu yang tertera lalu mengangkatnya.
"Hallo mom? Ada apa?"
"Apa kevin dan lami ada di mansion mu?"
"Hmm, mereka berdua disini. Ada apa mom?"
"Tidak, mommy hanya cemas saja karena keduanya belum pulang, juga—"
"Ada apa mom?"
"Bisa kau datang ke mansion malam ini, ada yang ingin mommy dan Daddy bicarakan denganmu. Bawa juga menantu dan cucu mommy."
"Baiklah mom." Ucap jaemin lalu panggilan berakhir, bersamaan dengan renjun yang kembali duduk dengan satu tempat eskrim ukuran besar.
"Sayang?"
"Kenapa na?"
"Kau bisa sakit jika makan eskrim sebegitu banyak nya sayang." Ucap jaemin.
"Tidak akan, lagian kali ini saja ya ya ya." Rengek renjun.
"Baiklah, tapi selama seminggu kau tak boleh makan eskrim..mengerti?"
"Hmm." Angguk renjun dan jaemin pun melanjutkan acara makannya.
"Tadi yang menelpon siapa Nana?"
"Mommy, hanya menanyakan keberadaan lami dan Kevin."
"Aaa."
"Mommy juga ingin kita datang nanti malam, katanya ada yang ingin dibicarakan."
"Hmm, kita akan datang malam ini. Kalau bisa kita menginap saja."
"Apapun untuk istriku." Ucap jaemin tersenyum dan renjun juga ikut tersenyum.
See you soon😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You (jaemren) END✔
FanfictionSeason 1: Start: 26 Juni 2023 End: 27 Juli 2023 Season 2: Start:~ End:~ Son Renjun atau Park Renjun adalah anak sematawayang dari Park Chanyeol dan Son Wendy yang merupakan istri pertama namun tak di inginkan oleh keluarga park, hingga Wendy harus d...