24

2.6K 297 2
                                    


Jaemin memasuki perusahaan dengan wajah datarnya karena asistennya mengatakan ada hal yang penting, membuat jaemin benar-benar langsung kembali.

Di dalam ruangan jaemin.

Jaemin menatap datar kedua asistennya itu.

"Ada apa?"

"Presdir, gawat."

"Apa yang gawat?"

"Nyonya park rose mulai mencaritahu mengenai kekasih Presdir."

"Apa alasannya? Saya tak pernah punya sesuatu hal yang dekat dengannya." Datar jaemin.

"Untuk membantu puterinya, karena anak tuan dan nyonya park menyukai Presdir." Ucap Jay. Jaemin mengepalkan kedua tangannya.

"Pastikan mereka tak menyentuh kekasihku." Datar jaemin.

"Tapi presdir, kami tidak tau siapa kekasihmu." Ucap Jake.

"Son Renjun " datar jaemin membuat keduanya membulatkan mata mereka kaget dengan perkataan jaemin.

"Jaga dia. Jangan sampai keduanya menyentuh seujung kuku pun kekasihku, atau kalian yang akan menerima kemarahanku." Datar jaemin dan keduanya mengangguk lalu segera kelyar dari ruangan jaemin, karena sepertinya jaemin sangat merasakan mood yang tak baik sama sekali. Jaemin lantas mengetikkan nama dari sahabatnya itu.

"Hallo."

"...."

"Datang segera ke perusahaanku."

"...."

"Sekarang juga." Jaemin lantas mematikan ponselnya dan diapun langsung menyandarkan badannya pada sandaran kursi dan memikirkan cara agar renjun tetap aman bersama dengannya.











At. Apartemen renjun.

Renjun pulang dan diapun masuk kedalam plat apartemen nya dan sang ibu.

"Kau sudah pulang nak? Bukannya kau mengatakan ada operasi sampai larut malam karena kau ingin pindah dalam waktu 6 bulan?"

"Aku—"

"Akhirnya kau pulang juga renjun." Renjun sontak melihat kearah belakang dimana kakak sepupunya yang ternyata sudah sampai.

"Jung woo Hyung?"

"Wae? Kaget?" Ucap kakak sepupunya yang bernama Lee Jung woo itu dan mendekat pada renjun.

"Sedikit."

"Mulai sekarang aku akan tinggal denganmu dan imo."

"Aaa, kapan kau akan mulai bekerja Hyung?"

"Besok. Dan aku akan menumpang denganmu."

"Baiklah, kalau begitu aku bersih-bersih dulu." Ucap renjun dan Jung woo hanya menganggukkan kepalanya begitu pula dengan Wendy.

"Imo, apa imo merasa ada yang disembunyikan oleh renjun? Apa mungkin renjun punya kekasih imo?"

"Tidak mungkin Jung woo, karena dia tak berkeinginan menikah sama sekali. Imo selalu melihat rencana hidupnya tapi tak ada menikah dalam rencana itu, mungkin karena keluarga untuknya sejak awal sudah tak adil. Makanya dia tak ingin menikah. Kau kan tau, kalau renjun terlahir istimewa dan mungkin dia tak mau ada hati lain yang tersakiti seperti dia. Makanya dia tak memasukkan pernikahan dalam rencana hidupnya."Ucap Wendy membuat Jung woo mengelus bahu bibinya itu.

"Gwanchana imo, tapi aku yakin cepat atau lambat renjun pasti akan memutuskan akan menikah atau tidak. Imo hanya perlu sabar."

"Lagian imo tak memaksanya. Kalau dia ingin menikah maka menikah, kalau tidak juga tak masalah. Lagian banyak juga yang hidup sendiri tapi bahagia bukan?"

"Hmm imo benar." Ucap Jung woo mengangguk dan tersenyum.









At. Mansion utama keluarga Na.

Terlihat lami dan kevin yang berada di taman belakang dengan yeji.

"Yeji, apa arti dari berkencan?" Ucap lami menatap yeji.

"Itu artinya bersama dengan orang yang dicintai dan disayangi, seperti nona muda dan tuan muda yang di sayangi dan dicintai oleh nyonya dan tuan."

"Apa artinya jaemin samchun bersama dengan orang yang dia cintai dan sayangi?" Ucap kevin.

"Ne." Angguk yeji.

"Apa mereka akan berakhir menikah?" Ucap lami kembali.

"Hmm." Angguk yeji.

"Kami tak mau jaemin samchun menikah dengan orang lain selain samchun cantik." Ucap keduanya lalu keduanya langsung berlari masuk membuat yeji langsung mengejar keduanya.

Di ruang tengah.

Yoona tengah menonton televisi lalu pandangannya di halangi oleh cucu kembarnya itu.

"Kenapa sayang?"

"Halmonie? Apa jaemin samchun nantinya akan menikah dengan orang yang dia cintai dan sayangi saat ini?" Ucap keduanya.

"Iya, mungkin saja. Bukankah bagus kalian akan punya Tante."

"Kami tidak mau halmonie. Kami tak mau jaemin samchun menikah kalau bukan dengan samchun cantik. Pokonya kami tak akan keluar dari kamar dan tak akan makan jika jaemin samchun tak bersama dengan samchun cantik." Ucap keduanya lalu merekapun langsung masuk kedalam kamar mereka yang ada di lantai dua, membuat Yoona hanya menatap kepergian cucunya itu saja.

"Apa mungkin aku bisa bergantung pada takdir saat ini?" Batin Yoona.















See you soon.

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang