41

2.7K 276 11
                                    



Wendy dan Jung woo sampai di mansion utama keluarga Na. Merekapun masuk setelah pembantu membukakan pintu untuk keduanya. Bahkan Yoona sedikit kaget karena Wendy datang ke mansionnya.

"Seung Hwan? Kenapa tiba-tiba kau berkunjung?" Uvap Yoona kaget.

"Apa ada Siwon oppa juga eonni. Aku harus bicara dengan kalian berdua." Ucap Wendy datar dan yoona hanya menganggukkan kepalanya lalu diapun memanggil suaminya setelah mempersilahkan wendy dan Jung woo duduk.

Beberapa menit kemudian, Yoona dan siwon mendekat lalu keduanya duduk di berseberangan dengan Wendy dan Jung woo.

"Ada apa Seung Hwan? Kau sepertinya sangat serius."

"Sepertinya pernikahan anak kita harus di percepat eonni, oppa."

"Kenapa?" Bingung Yoona karena jaemin bahkan tak mengatakan apapun.

"Begini eonni, tadi Renjun pingsan dirumah sakit setelah mengoperasi pimpinan Park." Ucap Wendy.

"Lalu bagaimana keadaannya?" Kaget Yoona. Dia juga sangat cemas.

"Renjun baik-baik saja bi. Hanya saja dia saat ini tengah mengandung, dan usia kandungannya sudah memasuki Minggu ke empat." Ucap Jung woo. Membuat keduanya kaget.

"Jadi? Maksudnya jaemin dan renjun sudah?"

"Ya eonni, aku sudah mengatakan pada jaemin dan dia setuju mempercepat pernikahan. Kalian tau aku tak ingin anakku menderita karena berita yang tak benar."

"Aku mengerti Seung Hwan. Saat jaemin pulang nanti aku akan memberikan pelajaran padanya karena sudah merusak anakmu, walaupun dia telah bertunangan tapi ini bukan hal yang benar." Ucap Siwon datar.

"Tolong jangan lakukan itu Siwon oppa. Aku tak mau anakku sedih karena jaemin terluka. Aku tak mempermasalahkannya sama sekali. Hanya saja aku ingin anakku bahagia. Kurasa eonni dan oppa pasti mengerti perasaanku bukan?"

"Hmm, kami akan melakukannya Seung Hwan. Aku benar-benar tak menyangka akan menjadi halmonie lagi."

"Aku juga tak menyangka akan secepat ini eonni." Ucap Wendy dan kedua ibu itu saling memeluk sedangkan Siwon hanya dengan wajah datarnya bahkan Jung woo hanya diam saja.









At. Na corp.

Jaemin masuk dengan wajah sangat datar miliknya dan aura yang sangat gelap sekali.

Ting!

Jaemin sampai di lantai paling atas lalu diapun langsung masuk kedalam ruanganbya dimana sudah ada kedua asistennya disana.

"Apa semua buktinya sudah jelas?"

"Sudah Presdir na. Dan yang saya kirim terakhir adalah bukti penutup." Ucap Jay dan jaemin benar-benar merasa seperti akan membunuhnya saat ini.

Ceklek.

Jaemin menatap datar pintu ruangan nya yang terbuka dan melihat sahabatnya masuk.

"Tenang jaem. Aku punya bukti satu lagi yang akan membuatmu yakin untuk membunuhnya." Ucap jeno lalu memberikan pada jaemin dan jaemin langsung mengeluarkan isi dalam amplop cokelat itu. Dan membacanya dengan tangan mengepal dan aura yang semakin gelap.

"Aku akan membunuhnya malam ini. Kau ingin ikut jen?"

"Tentu saja. Kau tau bukan kalau aku sangat suka membunuh hama seperti mereka. Lagian ibu tiri dan adik tiri tunanganmu sangat jahat. Tapi, aku sarankan agar aku saja yang membunuh keduanya bersama dengan Jay dan Jake, aku takut nantinya mereka sudah menyiapkan rencana untuk tunanganmu lagi."

"Aku ingin melakukannya sendiri."

"Kau percaya saja padaku jaem. Lagian Jake atau Jay akan merekam nanti dan juga aku akan membuat semuanya seperti kecelakaan. Tak akan ada yang tau, kau tau aku bagaimana bukan?"

"Baiklah, aku percayakan padamu jen."

"Hmm, aku akan melakukan apapun agar sahabatku tetap bahagia." Ucap jeno tersenyum dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya.














At. KYH hospital.

Haechan dan Yangyang masih menunggu renjun sadar hingga mereka melihat mata renjun perlahan terbuka dan mereka berdua mendekat.

"Renjun? Gwanchana? Apa ada yang sakit?"

"Aku kenapa?" Lirih renjun.

"Kau pingsan tadi, memangnya ningning bicara apa padamu sampai kau menangis dan pingsan? Kau hampir membahayakan janin didalam perutmu." Ucap Haechan.

"Ne?!" Kaget renjun.

"Iya njun, kau sedang mengandung saat ini. Dan usia kandunganmu sudah masuk Minggu keempat. Kami tak menyangka kalau kau akan menjadi ibu secepat ini."

"Kalian sedang bercanda denganku?' Ucap renjun tak percaya.

"Kami tak akan bercanda hal yang sangat keterlaluan renjun." Ucap Yangyang.

"Kenyataan kau hamil memang benar njun, bahkan ibumu, Jung woo Hyung. Dan jaemin sudah tau." Ucap Haechan.

"Ne?? Apa ibuku marah mengetahui semua ini?"

"Anio." Ucap Yangyang.

"Lagian ibumu tak perlu marah karena jaemin berjanji akan segera menikahimu. Kurasa dia sangat bahagia saat tau akan jadi ayah." Ucap Haechan dan renjun hanya diam saja sembari mengelus perutnya.

"Kenapa harus seperti ini? Aku jadi sulit untuk pergi jika jaemin tau aku hamil. Tapi, aku tak ingin Kevin dan lami kenapa-napa, aku harus apa?" Batin renjun.

Haechan dan yangyang menatap renjun bingung.

"Ren? Gwanchana? Kenapa kau diam saja?" Cemas Haechan.

"Ne?" Renjun menatap Haechan bingung.

"Aku tau kau sangat kaget sekarang, tapi kau tak akan sendirian renjun. Kau punya kami, punya ibumu. Punya Jung woo Hyung, dan terutama kau punya jaemin. Aku yakin kau akan bahagia bersama dengan jaemin." Ucap Haechan menggenggam tangan renjun.

"Aku setuju dengan Haechan ren. Kau jangan banyak pikiran kasihan calon keponakan kami. Dia akan tersiksa jika kau banyak pikiran juga bersedih. Kau tau dia juga bisa merasakannya. Setidaknya dia punya hak melihat dunia bukan?"

Renjun hanya diam saja dan dalam hati dia mengiyakan perkataan sahabatnya itu karena anak yang dia kandung saat ini tak bersalah sama sekali.





























See you soon.

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang