31

2.7K 274 1
                                    

Jaemin yang berada di mansion utama tengah tersenyum setelah melihat pesan dari kekasihnya itu, sekarang dia tengah menemani keponakannya bermain di taman belakang mansion itu. Hingga kedua keponakannya melihat kearahnya.

"Kevin?"

"Kenapa?"

"Sepertinya samchun sangat senang. Aku hampir tak pernah melihat samchun tersenyum di rumah."

"Kau benar, jangan-jangan samchun ingin jalan-jalan dengan samchun cantik tanpa mengajak kita?"

"Tidak akan aku biarkan." Ucap lami lalu diapun mendekat pada jaemin dan menarik celana jaemin. Membuat sang empu menatap keponakannya itu.

"Ada apa lami?"

"Apa samchun akan pergi jalan-jalan dengan samchun cantik tanpa kami?" Jaemin hanya tersenyum mendengarnya.

"Samchun jangan hanya tersenyum. Aku yakin pasti memang begitu kan." Kesal lami. Jaemin lantas menggendong gadis kecil itu dan mendudukkan di pangkuannya begitu pula dengan Kevin.

"Tidak lami, samchun tak akan jalan-jalan dengan samchun cantik hanya berdua, samchun kan sudah berjanji pada kalian." Ucap jaemin.

"Samchun serius?" Ucap lami menatapnya tajam yang mana itu terlihat menggemaskan.

"Hmm. Samchun serius." Ucap jaemin.

Drrtt....Drrtt...Drrtt...

"Lami dan Kevin turun dulu, samchun angkat telpon sebentar." Ucap jaemin lalu mendudukkan lami di bangku begitu pula dengan Kevin. Dan diapun berjarak dari kedua anak kembar itu.

"Ada apa?"

"..."

"Katakan."

"..."

"Terus pantau apa yang terjadi disana. Ingat untuk kabari saya."

"...."

"Saya akan segera kesana."

"..."

"Kalau sampai terjadi sesuatu, kau tau saya tak akan tinggal diam padamu." Lalu jaeminpun mematikan ponselnya lalu diapun berjongkok pada kedua keponakannya.

"Samchun pergi sebentar oke. Nanti samchun jemput " Ucap jaemin lalu diapun langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari keponakannya itu karena sekarang dia tak mau renjunnya kenapa-napa.








Jaemin sampai dan diapun melihat dari dalam mobilnya sembari mengepalkan tangannya karena pria tua yang menjadi penyebab kekasihnya selalu menangis itu, tapi dia tau kalau ini adalah urusan pribadi kekasihnya itu. Dia hanya perlu tetap bersama dengan kekasihnya saja. Sampai akhirnya jaemin melihat renjun keluar dari tokoh kue itu dan diapun mengikuti dengan mobilnya secara perlahan. Sampai dia melihat renjun akan menyebrang dan diapun keluar dari mobilnya dan berusaha mendekat secara perlahan. Tapi, sang kekasih telah mulai menyebrang.

"NAK AWAS!"

Jaemin langsung melihat kearah yang sama dengan kekasihnya itu, lalu diapun langsung berlari sekencang nya dan menarik renjun lebih cepat dari mobil itu kedalam pelukannya. Sungguh jantungnya hampir saja copot. Mobil itu juga berhasil mengerem dan langsung pergi begitu saja melarikan diri. Jaemin tak ambil pusing dia bisa mencarinya nanti tapi sekarang dia sangat bersyukur karena kekasihnya selamat.

"Gwanchana?" Ucap jaemin melonggarkan pelukannya pada renjun.

"Nana." Ucap renjun dengan airmata yang mengalir deras dari mata indah itu. Membuat jaemin merasa sangat terluka.

"Gwanchana, kau aman sayang. Aku ada disini." Ucap jaemin sembari memeluk erat renjun dan mengecupi kepalanya.
















At. Mansion tersembunyi Na Jaemin.

Renjun hanya diam saja sejak datang membuat jaemin benar-benar cemas lalu diapun membawanya duduk di sofa ruang tengah mansion mewah itu, atau bisa dibilang mansion jaemin adalah mansion yang berada di dalam sebuah komplek yang tak bisa sembarangan orang untuk masuk.

"Injunie?" Ucap jaemin sembari memegang tangannya.

"Nana, apa aku tak bisa hidup tenang dan bahagia dengan ibuku? Aku sudah sangat lelah dengan semua ini."

"Bisa. Kau bisa injunie. Aku akan melakukan apapun untuk itu semua."

"Kenapa mereka selalu menggangguku? Setelah mereka mencampakkan ku dan ibuku, mereka malah ingin kami kembali? Bukankah itu terlalu berlebihan Na?" Ucap renjun tak habis pikir. Jaemin hanya diam saja sembari membiarkan renjun mengeluarkan semua unek-unek nya itu.

"Kenapa harus aku yang mengalami semuanya na." Ucap renjun.

"Karena Tuhan tau kau mampu injunie. Sekarang kau bebas mengatakan kau lelah, karena aku akan membuat dunia yang tak akan pernah membuatmu menangis lagi. Aku janji." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun menghapus airmata itu. Renjun hanya diam sembari menatap jaemin lalu diapun melihat sekeliling mansion itu.

"Ini milikmu?"

"Hmm, jujur aku membuat mansion ini sebagai tempat persembunyian saat dunia terasa tak adil. Tak akan ada orang yang tau kalau aku ada disini,makanua aku mengajakmu kemari, karena aku ingin hanya kau yang tau tempat ini. Dan kita bisa berlari bersama dari dunia yang tak adil ini." Ucap jaemin membuat renjun habya diam menatapnya.

"Sekarang, sudah tak boleh menangis lagi mengerti? Aku sangat terluka saat melihat tangisan itu. Jadi, jangan pernah menangis sendirian. Jika kau merasa sangat kesal dan merasa sangat ingin menangis datangi aku. Hmm?" Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu jaemin pun membawanya kedalam pelukannya.

"Aku tak mau kau terluka renjun, aku sangat mencintaimu. Jangan terluka karena aku tak suka, dan aku bisa melakukan apa saja untuk membuat siapapun orang yang menyakitimu terluka. Aku mampu melakukannya."

"Jangan Nana, aku tak mau Nana menjadi orang jahat, aku sudah sangat senang karena Nana adalah orang yang menerimaku dengan tangan terbuka dan Nana sangat mencintaiku, aku hanya butuh itu nana, karena sejak awal aku tak pernah mendapatkannya." Jaemin hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya pada renjun dan berjanji dalam hatinya kalau dia tak akan membiarkan renjun pergi darinya dan tak akan ada yang bisa mengganggu miliknya sama sekali.







































See you soon.

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang