5.

696 80 15
                                    

SEMOGA TETEP SUKA YAA.

First hari ini pergi bersama Neo dan Dunk, hari libur begini memang sudah jadwalnya mereka pergi main. Khaotung tentu saja tidak lupa mereka ajak, walaupun tidak masuk geng, Khaotung yang rumahnya berhadapan dengan First jelas harus didatangi, basa-basilah soalnya mereka tahu Khaotung tidak akan pernah ikut.

First harus pergi menemui teman SMP-nya lebih dulu di sebuah Mall, Neo dan Dunk pun memilih untuk menunggunya di wahana game.
Sebenarnya teman SMP-nya ini ingin bertemu dengan Khaotung juga tapi berhubung hanya First yang punya waktu bertemu dia berencana memberikan bukunya untuk Khaotung pada First saja.

"Aje"

Aje lalu menolehkan kepalanya pada First yang berjalan mendekatinya.

"First," balas Aje.

"Pawin? Sedang apa kau disini bersama Aje?" Tanya First karena terkejut melihat seseorang yang Aje ajak bicara rupanya Pawin.

Pawin terlihat gugup, dia tak pernah menyangka akan bertemu Aje bersama First seperti ini.

"Aku-"

"Dia mantan teman sekelasku sebelum pindah ke sekolahmu," ucap Aje, memotong ucapan Pawin.

Tapi First malah tertawa. Bagaimana bisa Pawin adalah teman sekelas Aje sedangkan Pawin berasal dari Pattaya dan baru-baru ini ke Bangkok.
Mendengar penjelasan First, Aje juga ikut tertawa.

"Dia sekolah bahkan satu kelas bersamaku ditahun pertama, Pattaya? Memang dia berasal dari sana, tapi dia sudah lama di Bangkok." Aje lalu menatap Pawin dengan tatapan remeh, sepertinya dia baru saja membongkar kebohongan Pawin didepan First.

"Aku tidak bisa lama-lama, berikan buku ini pada Khaotung. Dia sangat membutuhkannya, katakan padanya untuk membalas pesanku, okey?"

Setelah mengatakan itu Aje lalu pamit pergi dengan senyuman manis pada First, tapi menatap begitu sinis pada Pawin.
Pawin pun terlihat semakin gugup setelah kepergian Aje, ia sudah tertangkap berbohong soal asal usulnya.

"Aku bisa jelaskan," ucap Pawin.

"Jangan jelaskan padaku, jelaskan pada teman sekelas yang lain," balas First.

"Tidak, aku tidak bisa memberitahu yang lain."

Pawin hanya ingin menjelaskan kebohongannya pada First, ia juga tidak menyangka jika dunia sesempit ini.
Aje adalah teman Khaotung dan First? Gila, Pawin sangat terkejut melihat fakta itu.

"Kenapa?"

"Aku ingin melupakan tahun pertama sekolahku, aku ingin seolah baru saja ke Bangkok."

First dengan sabar mendengarkan cerita Pawin yang patah-patah, terdengar sangat menyakitkan baginya untuk bercerita lebih jauh.
First sebenarnya sudah menyuruh Pawin untuk tidak usah bercerita jika memang sulit baginya, jika memang Pawin memiliki alasan kenapa berbohong tentang sekolah sebelumnya maka First akan tetap tutup mulut.
Tapi Pawin sudah terlanjur ingin bercerita, jadi dia ingin First menjaga rahasianya dengan tuntas.

"Aje. Apa kau tahu jika dia adalah pembully disekolahnya? Aku dipindahkan karena dia."

First terlihat membeku, dia tidak tahu.
Aje selalu bersikap baik padanya dan Khaotung, dan kehidupan SMP-nya sangat baik karena mereka satu kelas 3 tahun lamanya.

"Aje pembully?"

"Aku tidak ingin mengingatnya lagi, jadi aku mohon padamu."

Pawin lalu meraih tangan First dengan gemetar, saat ini ia ketakutan karena secara tak sengaja bertemu Aje lagi di sini.

Badfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang