Khaotung takut pada darah, ia bisa panik jika seseorang berdarah disebelahnya dan ia gila jika darah itu berasal dari tubuhnya sendiri.
Sudah tak terhitung berapa banyak tissue yang digunakan First untuk menyumpal salah satu lubang hidung Khaotung, jika dia menunduk untuk melihat tissue tissue dipinggir kasur mungkin akan jadi mimpi buruk baginya malam nanti."Aku pegal."
"Lalu menunduk dan lihat darahmu ditissue."
"Kenapa tidak kau buang sialan!"
"Kau masih harus mengangkat kepalamu."
First menemukan cara agar Khaotung tetap patuh untuk mengangkat kepalanya, itu akan membantu menghentikan darah yang keluar.
"Nanti jangan masuk kelas tambahan saja, kita pulang."
"Gila kau ya, tugasmu sudah selesai."
First menolehkan kepalanya pada Khaotung dengan kedua tangan kembali sibuk menggulung tissue baru.
"Tugas Pak Mike?" Tanya First memastikan.
Itu karena tugas yang diberikan Mike pada First dan Marc hanyalah tugas penjelasan soal pelajaran kemarin, First hanya perlu mengumpulkannya jadi Khaotung membantu saja karena ia yakin jika First tidak akan mengerjakannya tepat waktu.
"Kau begitu baik, kau suka padaku?" Tanya First sembari sedikit naik ke atas kasur UKS kemudian mengganti tissue dilubang hidung Khaotung dengan tissue baru.
"Sepertinya sudah berhenti, itu adalah tissue terakhir untuk berjaga-jaga."
Tatapan First yang tadinya fokus pada hidung kini mulai naik untuk menatap dua mata besar Khaotung yang menatapnya juga.
Kedua mata itu memancarkan aura polos yang lucu, tak akan ada yang menyangka jika anak ini pandai memaki.
Tangan First lalu terangkat untuk memperbaiki rambut sang sahabat, mengusapnya dengan lembut sembari bergumam kenapa dia bisa jatuh cinta pada sosok bengis seperti Khaotung."Khao-"
Louis menghentikan langkah kakinya saat melihat First seolah hendak mencium Khaotung, buru-buru dia melanjutkan langkah kakinya kemudian menarik kerah belakang kaos olahraga First.
"Kau gila ya!" Teriak Louis.
"Si bangsat ini, kau merusak bajuku!"
"Hei, Lui. Kau tak membawa air minum?" Tanya Khaotung, ia belum minum sejak main bola tadi.
Louis juga lupa tidak membawa air minum, ia pun segera menyuruh First untuk pergi membeli air karena dia sudah terlanjur malas untuk pergi ke kantin. First langsung beralasan jika dia tak memiliki uang untuk membeli air, lalu mengingatkan Louis jika dia selalu membawa botol air saat pelajaran olahraga.
"Yasudah ambil sana di kelas," suruh Louis lagi.
Sial, First malas sekali meninggalkan tempat duduknya sekarang. Tapi kasihan juga jika Khaotung kehausan, ia juga pasti terkejut karena tiba-tiba saja mimisan.
First pun memutuskan untuk menuruti perintah Louis.----
Pawin kembali memasukan buku Louis ke dalam tasnya saat mendengar beberapa suara langkah kaki melewati kelasnya, itu segerombolan adik kelasnya yang hendak pergi ke lapangan.
Setelah mereka pergi, Pawin pun segera kembali mengeluarkan buku tersebut namun baru 3 langkah dia menjauhi bangkunya terdengar kembali langkah kaki memasuki kelas, terlalu lambat untuk menyimpan buku Louis ke kolong bangku Khaotung maupun ke tasnya sendiri, jadi Pawin menyembunyikan buku tersebut dibalik punggungnya.Itu First, terlihat curiga karena Pawin berdiri tak jauh dari bangku Khaotung.
First langsung pergi ke bangku Louis sembari mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas, tak ada siapapun disini selain Pawin.
![](https://img.wattpad.com/cover/340779373-288-k872456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Badfriend [COMPLETED]
Hayran KurguKhaotung memiliki kehidupan paling sempurna dan Pawin akan menghancurkannya.