11.

557 64 11
                                    

Mike masih sering menyapa Khaotung dengan baik setelah ditolak langsung olehnya di parkiran. Tapi Khaotung yang merasa jika Mike akan terus menyukainya jika ia tetap bersikap terlalu ramah seperti dulu memutuskan untuk sedikit menjauh, berharap jika Mike mengerti bahwa dia tidak mau mendapatkan masalah di sekolah, dan Khaotung pun tidak Mau Mike mendapatkan masalah karenanya.
Tapi hebat sekali Mike, dia masih mau menyapa Khaotung walaupun hanya dibalas salam singkat.
Kejadian itu belum lama, mungkin sekitar 4 sampai 5 bulan yang lalu? Jadi wajar jika Mike masih memiliki sedikit harapan untuk bisa mendekati  Khaotung.

"Bagaimana jika kita pergi ke caffe setelah pulang sekolah?"

Louis menghela napas mendengar rencana Joong, terdengar menyenangkan tapi sayang sekali dirinya dan Pawin tidak bisa ikut pergi bersama Joong dan Khaotung, katanya sih First dan Marck juga ikut, hanya Dunk dan Neo yang tak ikut.

"Kemana Pawin?" Tanya Khaotung, baru sadar jika Louis saat ini tidak bersama Pawin yang selalu lengket padanya.

"Perpustakaan, katanya sih mau cari buku lain."

Khaotung hanya menganggukkan kepalanya, dia baru ingat juga saat ini First mendapatkan hukuman untuk membereskan buku-buku di perpustakaan karena Khaotung memberitahu guru mereka jika First izin kemarin bukan karena sakit tapi liburan ke rumah saudaranya.

"Kapan ujian tesnya?" Tanya Khaotung, mencoba mengalihkan pikirannya sendiri yang tiba-tiba saja merasa kesal karena Pawin akan bertemu dengan First.

"Minggu depan, hari Kamis." Louis menjawab sembari kembali membuka lembaran baru bukunya.

Louis menggunakan strategi dengan mengumpulkan beberapa rumus penting ke buku catatan daripada harus membaca semua dari buku utama, jadi dia bisa mengurangi menghapal yang menurutnya kurang penting.
Itu sudah ia lakukan sejak hari pertama diberi materi untuk menghapal, Pawin juga melakukan hal yang sama setelah Louis menyarankan dia.

"Setelah pulang sekolah?"

"Tidak, di jam pelajaran pertama di kelas sebelah."

Khaotung kembali menganggukkan kepalanya dan mengajak Joong untuk pergi ke kantin, mereka harus segera berhenti mengganggu Louis yang sedang fokus belajar.

---

Benar saja dugaan Khaotung, Pawin saat ini sedang bersama First yang masih sibuk mengerjakan hukumannya. Pawin bahkan membantu First dan keduanya terlihat mengobrol dengan santai.
First juga tidak lupa mengucapkan selamat karena Pawin terpilih jadi lawan Louis untuk mendapatkan posisi sebagai siswa yang maju ke lomba fisika nanti.

"Jika aku berhasil, apa kau akan memberiku sesuatu?"

First menolehkan kepalanya pada Pawin, dia terlihat bersemangat setelah bertanya begitu padanya.

"Kau menginginkan sesuatu?" Tanya First balik.

Pawin segera menggelengkan kepalanya, sebenarnya dia tidak begitu ingin sesuatu hanya saja ingin seseorang mengapreasiasi usahanya.
Pawin sudah bercerita tentang kehidupan pribadinya, ia benar-benar berharap jika ia bisa maju mengalahkan Louis untuk ayah dan ibunya, tapi dia juga tidak akan sedih jika gagal karena sahabat baiknya yang akan maju.

"Kau yakin akan baik-baik saja jika Louis yang maju?" Tanya First lagi. "Jangan sampai kau terbiasa menyembunyikan rasa sedihmu, itu berbahaya."

"Apa aku boleh menjadikanmu sebagai tempatku menjadi diri sendiri?"

First dan Pawin lalu saling tatap, cukup lama keduanya dalam momen seperti itu hingga akhirnya First mengangguk.

"Aku tidak bisa bersedih didepan Louis nanti, tapi aku akan melakukannya di depanmu."

Badfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang