"Fel?"
Zhanghao celingak-celinguk, berjalan mencari gadis kecil bernama Feli itu di semua sudut rumah. PR nya lagi adalah dia sedang membawa secangkir coklat panas yang lumayan penuh, rentan untuk terbalik dan mengenai sang kaki. Pusing. Salah sekali Zhanghao menuruti keinginannya jika tahu akan ada permainan petak umpet mendadak seperti ini. Mengingat orang tuanya meninggalkan mereka berdua untuk pergi ke bandara mengantar Mei.
"Feli?" panggilnya lagi, berhenti di ruang keluarga untuk mendengus. "Fel? Oi, Feli?" Udah kayak manggil temen tongkrongan.
Pada akhirnya Zhanghao menyerah, dia menaruh cangkir itu ke meja dan duduk bersandar di sofa. Beberapa saat berlalu saja, tidak ada tanda kehadiran sang adik. Sebelum indra pendengarannya tiba-tiba menangkap suara pintu yang sepertinya dari depan terbuka, langsung dilanjut suara cempreng Feli bergaung.
"Kak Hao!" panggilnya.
Zhanghao tidak lagi bersandar, tapi dia masih duduk di sofa. "Yaaa?"
"Kak Haohao!"
"Iyaaa?" sahutnya. "Kakak di dalem! Inside!"
"Come here!"
Dan dengan cukup malas, juga cangkir coklat panas, Zhanghao membawa dirinya berjalan ke wilayah paling depan rumahnya. Ruang tamu. Langsung di sambut oleh Feli yang berlari memeluk kaki sebelah kanannya seperti tidak bertemu 5 tahun, padahal hanya 5 menit.
"Be careful, Fel," ujar Zhanghao sambil pelan-pelan melepaskan diri, ngeri semisal adiknya malah terkena tumpahan.
"My hot chocolate!" pekik Feli lalu meloncat-loncat bahagia, Zhanghao juga menjadi tidak tega untuk tidak memberikan sang cangkir.
"Pelan-pelan minumnya. Masih lumayan panas," ingat Zhanghao lalu mengusap kepala Feli. Tersenyum tipis saja saat melihat adiknya meniup-niup asap mengembul dari cangkir, gemas, belum lagi dengan baju pink bermotif stroberi yang dia pakai.
Seperti disambar sesuatu di kepala, Feli tiba-tiba mendongkak lagi untuk menatap sang kakak, menarik-narik ujung baju t-shirt hitam yang Zhanghao kenakan.
"Kakak!" ujarnya cepat. "I met someone!"
"Someone?"
"Iya! Outside!"
Setelah menyuruh sang adik mencuci tangan dan kaki habis bermain di halaman luar, Zhanghao berjalan keluar rumah untuk memastikan yang Feli ucapkan benar. Bisa saja itu tertangga. Karena beberapa memang biasanya suka mengajak Feli yang terlalu outgoing itu berinteraksi, tapi ngeri juga sih apalagi mengingat ini sudah malam. Penasaran siapa yang adiknya temui.
Loh?
"Serena?"
Betapa terkejutnya Zhanghao setelah melihat cewek itu berada di halaman rumahnya. Masih dengan setelan sekolah lengkap, pada jam yang sebentar lagi menyentuh nomor 9.
KAMU SEDANG MEMBACA
low. zhanghao
Fanfiction(FINISH) "see the best, but from the lowest angles." zhanghao, serena, and their weird superiority problems