Now playing: Reflections by The Neighbourhood
Merasa lumayan pegal di punggung, Zhanghao secara perlahan membuka dua matanya yang langsung disambut ruangan remang kekurangan cahaya.
Dia mengucak matanya beberapa kali, mencoba mengumpulkan kesadaran untuk bisa memeriksa jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah tiga. Jelas adalah pukul setengah tiga pagi. Akhirnya sadar juga kalau ini bukanlah kamar tidurnya dan dia telah tidur di atas lantai beralaskan karpet berbulu sejak tadi.
Zhanghao menoleh ke arah kanan, menemukan Serena yang juga sedang tidur memunggunginya di atas sofa dengan cardigan putih miliknya sebagai selimut.
Kepingan ingatan di kepalanya terus menyambung, mengingatkan Zhanghao kalau mereka berdua kini berada di rumah Kak Ana yang sedang kosong tak berpenghuni.
Fuck.
Cowok itu menggeram dan perlahan bangun, membenarkan rambutnya yang sedikit teracak sebelum memberikan selimut tipis yang tadinya menutupi sebagian tubuhnya itu kepada Serena.
Setelah semua hal yang terjadi tadi malam, mereka singkatnya berakhir di sini. Ceritanya tidak terlalu panjang, mungkin sesederhana Serena yang terlalu dibalut emosi dan secara impulsif memutuskan tidak mau melihat Mamanya sama sekali untuk satu malam, dia kabur, tanpa banyak kata-kata menyuruh Zhanghao membawa mobilnya─dia membawa mobil─pergi ke kediaman Kak Ana yang jelas masih dia ingat di mana letaknya.
Kepala Zhanghao terasa sedikit pusing, tapi dia tetap membawa tangannya membersihkan sampah mie cup di atas meja, sepertinya cewek itu ada makan kala dia pulas tertidur karena saat datang rumah ini masih sangat bersih, mencoba mengumpulkan semuanya dalam satu plastik agar bisa sesegeranya dibuang, sebelum-
"Nanti aja."
Masih serak, Serena tiba-tiba bersuara, membuat Zhanghao langsung membeku, tidak percaya sekaligus merasa bersalah karena cewek itu harus bangun hanya karena mendengar suara plastik.
"Nanggung," kata Zhanghao, "lebih cepet bersih lebih baik."
"Kak Ana pulang ke sini lusa," ujar Serena seperti bisa membaca maksud Zhanghao sepenuhnya. "Lo bisa tidur aja dulu, biarin aja sampahnya numpuk di sana sebentar. Istirahat, Hao."
Pada akhirnya Zhanghao tidak bisa untuk berkata tidak, dia menurut, mencuci tangannya pada wastafel sebelum kembali lagi untuk berbaring di atas karpet yang hanya memakai bantal sofa sebagai tumpuan kepala.
Tidur bukan pilihan yang buruk.
Meskipun beberapa saat telah berlalu, baik Zhanghao ataupun Serena kompak tidak bisa kembali ke alam bawah sadar tersebut. Hanya saling diam memandangi langit-langit ruangan bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
low. zhanghao
Fanfic(FINISH) "see the best, but from the lowest angles." zhanghao, serena, and their weird superiority problems