xviii. in between pink and blue

790 195 19
                                    

"Makasih banyak, Hao

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih banyak, Hao."

"Sama-sama."

Setelahnya─berdiri di depan tempat fotocopy yang tidak terlalu jauh dari sekolah, perpustakaan sedang kehabisan tinta hitam─kedua orang itu tidak berbicara apa-apa lagi. Diam memperhatikan jalanan di depan yang ramai dilewati kendaraan karena sudah masuk pada jam pulang kerja dan juga pulang sekolah.

Zhanghao menaruh hasil print miliknya masuk ke dalam tas, melirik sedikit Jinhyeon yang masih menunduk.

"Lo ke sini bareng siapa?" tanya cowok itu.

"Jongwoo."

Dan Jongwoo tidak bisa menjemputnya kembali karena ada janji bertemu dengan coach basket. Right. Zhanghao barusan mendapatkan informasi tersebut langsung dari cowok itu, sekaligus "permintaan tolong" karena Jinhyeon lupa membawa dompet dan juga harus kembali lagi ke sekolah karena sudah ditunggu oleh anak ekskul tari.

Harusnya ini menjadi kejadian sederhana membantu pacar teman, Jinhyeon ini adalah pacar Jongwoo sudah lumayan lama. But little did he know, Zhanghao sejujurnya punya banyak sejarah dengan cewek ini.

Banyak.

Mereka sempat dekat dulu meskipun nyaris tidak ada siapapun yang mengetahuinya. Lowkey relationship. Keduanya sangat dekat, sampai pada titik di mana Jinhyeon menyatakan kalau dia menyukai Zhanghao langsung kepada cowok itu.

Meskipun saat itu Zhanghao tidak mengatakan iya, dia tetap memberikan Jinhyeon banyak sinyal kalau ada kemungkinan besar jawaban tersebut akan dia ucapkan. Maksudnya, tunggu dulu, cari timing yang tepat. Tapi sepertinya cewek itu tidak menangkapnya dengan baik, hanya butuh kurang dari satu minggu untuknya berpacaran dengan teman Zhanghao sendiri, menghancurkan semua yang telah mereka bangun tinggi dalam sekejap.

Katakanlah hipokrisi karena dia masih menjaga hubungannya dengan Jongwoo tapi bukan dengan Jinhyeon, tapi Zhanghao merasa kalau dia telah melakukan hal yang memang harus dia lakukan. Urusannya dengan Jinhyeon sudah selesai, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan bersama.

"Itu Keita." Zhanghao menunjuk seseorang berkendaraan hitam yang berjalan mendekat. "Dia bakal nganterin lo balik ke sekolah, kebetulan anaknya lagi ada urusan," jelasnya.

Jinhyeon terlihat terkejut, panik membuka tasnya. "Terus uang lo tadi, bakal gue ganti-"

"Titipin sama Jongwoo aja," ujar Zhanghao lalu merogoh saku untuk mengambil kunci motornya, tangan satunya dia pakai melambai pada Keita. "Ta!"

"Nggak ke sekolah lagi lo?" tanya Keita setelah motornya berhenti di depan dua orang itu, bertanya kepada Zhanghao.

Zhanghao menggeleng. "Langsung balik." Memasang pengait helmnya lalu perlahan menaikkan sang standar.

"Balik apa Serena?" goda Keita dengan mata menyipit.

Zhanghao mengangkat bahu tidak mau menjawab, membawa motornya mundur beberapa langkah. "Duluan Ta," ujarnya, berhenti sebentar lalu menoleh. "Duluan Hyeon." Sebelum benar-benar membawa motornya pergi dari tempat itu.

low. zhanghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang