vi. the fourth month

890 214 19
                                    

"Ayah itu orangnya santai kok! Pasti suka kalo aku bawa temen yang banyak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah itu orangnya santai kok! Pasti suka kalo aku bawa temen yang banyak!"

Ah..

Baru membuka pintu kelas dan ingin membawa tubuhnya masuk, semuanya langsung terhenti setelah mata Serena melihat pemandangan di depannya itu. Bangkunya diduduki oleh April, adik kelas yang beberapa hari lalu secara terang-terangan mengatakan bahwa dia menyukai Hanbin. Dia sedang bercerita di tengah teman-temannya; Yunjin, Hanbin, bahkan beberapa teman sekelas lain, yang terlihat mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulutnya dengan seksama.

Serena bergerak mundur, tanpa suara kembali menutup pintu dan membawa langkahnya menjauh entah kemana.

Rasanya aneh.

Bukannya dia iri atau bagaimana, mungkin sedikit, tapi kedatangan cewek itu rasanya tiba-tiba sekali. Mungkin memang salah Serena juga baru akhir-akhir ini menyadari bahwa hal seperti ini bisa terjadi. Hanbin itu sangat populer di sekolah, masuk akal jika dia sampai diincar oleh salah satu primadona seperti April. Masuk akal jika teman-temannya bisa sangat menyukai cewek itu.

Tapi tetap saja..

.‎ ‎ ‎ .‎ ‎ ‎ .

Zhanghao melepaskan kacamata hitam yang tersandar di hidung agar bisa lebih leluasa memijit pelipisnya. Kepalanya terasa pusing. Sepertinya minus matanya benar-benar sudah bertambah.

"SOM! MINTA!"

Cowok itu menoleh, melihat Somi yang memang punya gelar cake baker dari warga kelas, sedang berkeliling membagikan macaron warna-warni buatannya sendiri kepada semua orang. Dia memang biasa melalukan ini, beberapa kali dalam sebulan, murni beralasan karena dia sangat suka membuat kue. It's in her blood, kalau tidak salah mamanya juga punya kedai kue.

"Gue dikasih juga kagak?" tanya Keita setelah Somi sampai juga di bagian bangku mereka.

"Kagak," ketus Somi berlawanan dari perbuatannya yang malah memajukan toples tersebut untuk diambil.

Zhanghao juga ikut mengambil satu yang berwarna hijau, memakannya dalam diam sambil menyaksikan Jongwoo yang disemprot habis-habisan oleh Somi karena sudah tadi minta dua, kini malah ingin mengambil dua lagi.

"Enak aja lo! Gak!"

"Satu lagi deh! Som!"

Dipelototi Somi, Jongwoo akhirnya menciut dan menerima macaron yang dua-duanya berwarna pink itu tanpa mengeluarkan protes lagi. Zhanghao dan beberapa temannya lepas menertawakan Jongwoo, siapa suruh banyak gaya, sebelum akhirnya tawanya harus terpotong karena cowok itu menangkap seseorang yang sedang celingak-celinguk di pintu.

Serena?

Serena yang merasa diperhatikan itupun akhirnya mempertemukan juga matanya pada Zhanghao yang sejak tadi sudah mengangkat tangan ke arahnya.

low. zhanghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang