ix. curiosity killed the cat

954 204 47
                                    

"Lo laper nggak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo laper nggak?"

Setelah keduanya menghabiskan belasan menit berkendara tanpa arah yang pasti, akhirnya, Zhanghao mau membuka mulutnya juga. Bertanya siapa tau bisa mendapat pencerahan kemanakah tujuan pasti mereka sekarang.

"Apa Hao?" Serena tidak bisa mendengar ucapan Zhanghao dengan jelas karena angin. "Gak denger!"

Adeh.

Cewek itu tidak kunjung mendapat jawaban apa-apa selain bahu Zhanghao yang terlihat jatuh, sepertinya dia menghela napas. Cukup lama dia digantung seperti itu, sebelum percakapan akhirnya dimulai kembali karena kendaraan harus berhenti di lampu merah.

"Kata gue tadi, lo laper nggak?" ulang Zhanghao, kali ini sudah pasti bisa didengar Serena dengan jelas.

Menimang-nimang ingin menjawab apa, Serena pada akhirnya mengangguk. "Lumayan," katanya. "Kenapa? Lo mau makan?"

"Tergantung lo-nya."

"Boleh sih, gue gak keberatan."

Dan seperti itu, Zhanghao membawa motornya melaju lagi menuju daerah yang terasa lebih familiar bagi Serena. Bagi keduanya. Sedikit melegakan, apalagi mengingat betapa jauhnya rumah April tujuan mereka tadi, lega karena sudah kembali di wilayah yang bisa dikenali.

"Gue mau taichan deh," kata Serena setelah berpikir beberapa saat ingin memesan apa.

"Berarti sate biasa satu sama taichan satu, Bang."

Serena tahu tempat ini. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya, beberapa kali dia pernah datang meskipun tidak di malam hari seperti ini. Perbedaan paling signifikan adalah kini terasa lebih ramai. Masuk akal sih kenapa Zhanghao membawanya ke sini, baru beberapa hari terakhir ini Serena mengetahui jikalau cowok itu termasuk orang sini juga. Rumah mereka ternyata tidak terlalu berjauhan, he already mastered the area.

"Lo daritadi emang laper, 'kan?" tanya Serena setelah mereka akhirnya duduk juga pada bangku khusus dua orang yang berada di luar rumah makan. "Makanya jadi ngajak gue kesini?"

"Mana ada," sanggah Zhanghao.

"Boong."

Zhanghao melepaskan jaket denim yang ia pakai menyisakan baju kaos hitam saja, menaruhnya di atas paha agar tidak langsung terpapar asap bakaran. Dia tidak terlalu mengindahkan godaan Serena.

"Niat gue baik ngajakin lo makan," katanya.

Serena mengangkat alisnya. "Masa?"

"Iya lah."

"Lo nggak pernah denger kata orang tua ya, Hao?" Serena membawa tubuhnya bersandar pada kursi. "Katanya, kalo lo udah duduk di meja makan, itu pamali kalo boong."

Zhanghao menggeleng. "Gue gak pernah denger."

"Emang gak ada," tutur Serena dengan wajah datar. "Orang baru gue bikin tadi."

low. zhanghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang