HAPPY READING
.
.
.Komen perparagraf kuy
.
.
.Seberapa jauh kamu pergi, meski ke ujung dunia sekali pun
aku pasti akan menemukanmu-Matahari mu wahai Rembulan
Fikar berdiri di balkon membiarkan tubuhnya terkena hembusan angin malam yang begitu menusuk. Ia memejamkan matanya mengingat semua ucapan yang ia lontarkan pada Mauren tempo hari.
Sebelum Mauren lepas dari cekalannya dan berlari menembus hujan, Fikar melontarkan kata-kata yang sangat menyakitkan.
Flashback on
Fikar menyeret Alma keluar dari rumahnyarumahnya, saat itu hujan sedang mengguyur bumi dengan air matanya yang turun dengan sangat deras disertai raungan petir yang menyambar.
"IKUT! ABI AKAN MASUKAN KAMU KE PESANTREN SEKARANG JUGA!"
"Abi, Mauren nggak tau apa-apa."
"KAMU HARUS TOBAT DI SANA! RENUNGKAN SEMUA APA YANG KAMU LAKUKAN!"
"Mauren nggak salah, itu bukan aku."
"ANAK TIDAK TAHU DIRI, BRENGSEK! BISA TIDAK KAMU HANYA BERNAFAS SAJA? JANGAN MELAKUKAN APAPUN YANG MEMPERMALUKAN KELUARGA? BISA TIDAK?!" Fikar menyentak Mauren membuat gadis itu kicep dan ketakutan.
"BEBAN TIDAK BERGUNA, BANYAK TINGKAH!! TIDAK PUNYA OTAK!"
Deg
Hati Mauren rasanya tercabik-cabik mendengar perkata yang keluar dari mulut abinya. Sangat menyakitkan, ia tidak pernah sekali pun mendengar abinya berucap seperti itu. Lelaki sabar yang selalu ia kagumi kini hilang, sekarang Mauren benci!
Entah kekuatan dari mana, Mauren berhasil lepas dari cekalan Fikar, lantas ia berlari menembus butiran air hujan. Maheer yang melihat itu ikut menerobos air hujan mengejar Mauren, ia tidak peduli dengan berapa deras hujan mengguyurnya.
Flashback off
Fikar tersentak ketika mengingat dimana ia menerima telpon dari rumah sakit yang memberi tahunya bahwa Mauren mengalami kecelakaan. Rasa kecewa yang begitu besar membuatnya tidak memiliki rasa peduli sedikit pun. Sampai saat ini Fikar belum pergi untuk melihat Mauren.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUTALA
Teen Fiction"Saya hanya gadis buta dan hina, penuh kekurangan. Untuk apa kamu mendekati saya? Apakah hanya ingin mengejek saya?" "Arutala," ucapnya tiba-tiba sambil tersenyum simpul menatap gadis di depannya. "Nama saya Mauren!" . "Anak umi, sholehahnya umi...