Happy Reading
"Aa besok free?"
"Eum, free. Kenapa bi?" tanya Maheer.
"Besok malem ada pesta di perusahaan abi, kalian harus ikut ya."
"Iya abi."
"Menang tender lagi nih?" timpal Alma yang baru datang sambil membawa minuman dan camilan.
"Alhamdulillah mi," balas Fikar dengan senyuman.
"Ajakin Mauren juga sana, A. Sejak pulang sekolah dia di kamar mulu," ujar Fikar.
"Nggak usah!"
Kedua pasang mata lelaki yang ia cintai sontak menatapnya. Fikar mengkerutkan wajahnya seakan bertanya 'kenapa?'
"Mauren nggak mau ikut kok bi, kalian aja yang pergi." Suara Mauren tiba-tiba terdengar dari arah belakang, gadis itu baru saja keluar dari kamarnya. Awalnya ia berniat untuk mengambil minum, namun langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan abinya.
"Kamu harus ikut sayang," ucap Fikar.
"Dari dulu Mauren nggak suka ikut acara kayak gitu, bi. Ngebosenin," jawabnya seadanya.
"Abi maksa, pokoknya kamu harus ikut."
.
Keesokan harinya, setelah ba'da isya keluarga Al Faris sudah bersiap untuk pergi ke acara perusahaannya. Semua terlihat formal dan rapi, terlihat Alma dengan abaya hitam yang elegan nan formal dipadu padankan dengan pasmina yang membuatnya tampak terlebih muda. Di samping kirinya dan kanannya ada Fikar serta Maheer dengan setelan jas. Lalu dimana Mauren?
*style Alma
*style Fikar
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUTALA
Teen Fiction"Saya hanya gadis buta dan hina, penuh kekurangan. Untuk apa kamu mendekati saya? Apakah hanya ingin mengejek saya?" "Arutala," ucapnya tiba-tiba sambil tersenyum simpul menatap gadis di depannya. "Nama saya Mauren!" . "Anak umi, sholehahnya umi...