part 8

2.3K 212 4
                                    

  1 Minggu sudah berlalu, keadaan Hinata pun semakin membaik, walaupun bahu kanannya masih terasa cukup mati rasa, namun itu tidak terlalu dipermasalahkan oleh Hinata.

  Saat ini Hinata sedang berjalan ke pasar, membeli beberapa bahan makanan yang sudah menjadi rutinitas nya, saat sedang mencari beberapa sayuran, mata Hinata tertuju pada sayur semi buah yang cukup menarik perhatiannya, refleks tangannya menggenggam tomat tersebut.

  Pikirannya mulai berkelana, mengingat kembali kejadian di pasar berapa Minggu lalu, kejadian bagaimana sang Uchiha Sasuke mengambil semua tomat di keranjangnya, bibir Hinata tanpa di sadari terangkat membentuk sebuah senyum simpul.

  Otak kecilnya tanpa dia kendali memikirkan sang Uchiha Sasuke, kejadian 1 Minggu yang lalu sangat membekas di ingatan nya, Hinata merupakan seseorang yang hampir tidak pernah berinteraksi begitu intens dengan lelaki (kecuali Kiba dan Shino sahabatnya), baru merasakan sesuatu yang cukup intens dengan sang Uchiha, pertemuan pertama yang cukup panas , walaupun interaksi berbicara mereka sangat minim, namun entah mengapa interaksi fisik yang di lakukan Sasuke cukup membuat Hinata merasakan gejolak di dada nya, membuatnya berlahan-lahan mulai melupakan sang mentari...kan?

  "HINATA-CHAN!!.."

  Suara cempreng Naruto membuyarkan lamunan Hinata, bahunya menegang tiba-tiba, kakinya yang seharusnya pergi menjauhi sang mentari, tertahan seperti di tahan sesuatu yang menyesakkan.

  "N.. Naruto-kun.." tanpa bisa di kontrol, wajah Hinata memerah sendiri.

  "Aku dengar dari Kakashi-sensei kamu baru saja selesai melewati masa kritismu, maaf aku tidak bisa menjengukmu Hinata-chan, aku baru saja kembali dari misi dengan....."

  "Naruto BAKAA..."

  Suara Sakura menggelegar di seluruh pasar, walaupun banyak mata menatap risih dengan suara Sakura yang menggangu kegiatan mereka, tidak membuat Sakura merasa bersalah, wajah cantiknya menahan marah dengan tangan terkepal.

  "S.. Sakura-chan, maaf meninggalkan mu tadi, aku sedang menyapa Hinata-chan, ttabayo.." dengan wajah pucat Naruto berusaha menjelaskan kepada Sakura.

  "Eeh .. Hinata-chan..maaf tidak melihat keberadaan mu.." suara Sakura mulai menghalus, dia menghampiri Hinata yang sedang berdiri tegak di samping Naruto.

  "A..Ano .tidak apa-apa Sakura-chan.." suara Hinata terdengar, jangan lupa senyum masih tertata di wajah cantiknya.

  "Aku dengar kamu baru saja melewati masa kritis, apakah sekarang baik-baik saja?.."

  "Aku sudah baik-baik saja sekarang Sakura-chan, arigato sudah perhatian.."

  "Bukan masalah.. hmm..ehh.. wah apa itu di tanganmu?..."

  "Ano...ini tomat Sakura-chan.."

  "Wah bisakah kamu memberikan tomat itu Hinata-chan, kami berdua Naruto berbelanja untuk membuat pesta kecil-kecilan di apartemen Sasuke-kun.. kebetulan Sasuke-kun sangat menyukai tomat..." Suara Sakura terdengar semangat, jangan lupa rona merah menghiasi wajah cantiknya, semua orang tahu bahwa Sakura sangat menyukai sang Uchiha terakhir itu.

  'ternyata Sasuke-san menyukai tomat..'

  "Khemm..cepatlah mencari bahan-bahan nya Sakura-chan, kakiku sudah penat lama berdiri ttabayo..."suara Naruto terdengar memecahkan lamunan kedua gadis tersebut.

  "Baka, kau mengganggu saja.." dengan kesal Sakura meninju bahu Naruto kuat-kuat, kesal karna lamunannya dengan sang pujaan hati terganggu oleh keluhan tak berfaedah sang Jinchuuriki.

Locked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang