Walaupun sudah beberapa kali meyakinkan sang adik kalau dia baik-baik saja, tetap saja Hanabi tidak pernah percaya, kejadian 1 Minggu lalu sangat membekas di pikiran sang adik, membuat sifat proktektif entah sejak kapan melekat pada seorang Hanabi, membuat Hinata hanya bisa pasrah.
"Onee-chan, aku sudah bilang jangan latihan terlebih dahulu.." suara Hanabi terdengar takala melihat Hinata sudah siap dengan pakaian misinya.
"Aku sudah sehat Hanabi-chan..."
Suara Hinata meyakinkan sang adik.
"Ayolaah.."
"Aku tidak melarangmu kemanapun Onee-chan, aku hanya memintamu untuk tidak latihan dulu..aku mengkhawatirkan mu.."
"Aah..maaf membuatmu khawatir Hanabi-chan, aku akan menggantikan pakaianku dulu.."
Segera Hinata menggantikan pakaiannya menjadi pakaian biasa, menuruti permintaan sang adik yang masih khawatir dengannya.
"Onee-chan mau kemana?"
'ingin bertemu Neji-nii ...'
"Aku mau jalan-jalan, sudah lama aku tidak santai seperti ini..."
Wajah Hinata tersenyum berusaha meyakinkan sang adik, Hanabi hanya menghembuskan nafas pelan.
"Baiklah, berhati-hati lah, .."
"Nee, aku pergi dulu Hanabi-chan.."
.
.
.
.
Disinilah Hinata sekarang berada, permakaman yang tertuliskan nama 'Hyuga Neji', dengan pelan Hinata bersimpuh di sana.
"Neji-nii..."
Tanpa di minta air mata menetes bebas di wajah cantik sang Hairess, tangan kanannya membelai tulisan nama sang sepupu, mengeja setiap baris kata tulisan di sana.
"Maaf baru sekarang menemuimu Neji-nii, apa kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja? Ada banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu..."
Hinata mulai menceritakan beberapa kejadian yang menimpanya, curhatnya tentang sang mentari pun tak luput dari ceritanya, bagaimana sang mentari mulai menemukan cinta sejatinya, bagaimana Hinata mulai mengikhlaskan kepergian sang pujaan hatinya bersama cinta sejatinya, setelah itu Hinata mulai teringat dengan satu-satunya sahabat sang mentari, Uchiha Sasuke.
"Neji-nii, apakah kamu masih mengenal Sasuke-san? Dia adalah sahabat Naruto-kun, pertemuan pertama kami tidak terlalu baik, namun aku yakin Sasuke-san adalah orang yang baik, dia sangat kuat Neji-nii, tapi dia orangnya sangat keras kepala dia selalu berpikir dia sendiri di dunia ini, padahal dia mempunyai Naruto-kun yang selalu ada di sisi nya, Sakura-chan yang sangat mencintainya, bahkan aku juga berhutang nyawa dengan Sasuke-san, tidak salah kan kalau aku menganggapnya teman? Mungkin kalau Neji-nii masih hidup pasti akan kesal dengan dia, tapi aku juga yakin Neji-nii pasti akan berteman dengan Sasuke-san...."
Hinata terkekeh kecil membayangkan bagaimana interaksi Sasuke dengan Neji yang pasti sangat lucu, apalagi mereka berdua sama-sama irit bicara , dan juga mendominasi di setiap aspek, entah mengapa Hinata melihat sosok Sasuke hampir seperti sang sepupu, walaupun Sasuke seperti versi gelap.
Tak terasa hari pun mulai sore, saking asik berbicara dengan Neji nya, Hinata mulai lupa dengan hari yang mulai sore.
"Neji-nii, aku harus pulang, pasti Hanabi akan mencari keberadaan ku, arigato sudah mendengar keluhanku ini.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked
Romance(SASUHINA) Pikiran Sasuke kembali berkelana, desa yang mengingatkannya akan tragedi itu, desa yang sangat bearti bagi aniki nya melebihi klan mereka, desa yang membuat Sasuke merasakan yang namanya dendam, benci, sesak, dan Cinta? SEMUA KARAKTER...