Cresssssss
Suara daging yang ditebas beserta darah yang mengalir dari objek tebasan bisa terdengar, pelaku nya, tak lain adalah Uchiha Sasuke.
Wajahnya tanpa ekspresi membantai dengan Kusanagi kebanggaan nya itu, namun di balik mata merah tersebut tercetak kepuasan, melihat tubuh terpisah di hadapannya membuat puas, sesekali Kusanagi tersebut merobek-robek mayat bandit di bawahnya tanpa ampun, seperti melampiaskan nafsu yang selama ini dia pendam.
'Hinata...'
Wajah cantik Hinata terlintas di pikiran nya, ekspresi takut, marah Hinata, tercetak jelas di pikirannya, ekspresi Hinata membuat Sasuke gelisah, setelah kejadian 1 Minggu lalu, setelah melihat sosok Hinata yang berlari menjauhi nya, hatinya seperti dihimpit sesuatu yang besar, sesak rasanya, walaupun tidak Sasuke pungkiri dia juga sangat menikmati sentuhan itu.
"Sial"
Umpatan keluar sendiri dari mulutnya, berusaha menyakinkan diri sendiri bahwa dia tidak bersalah, namun untuk kesekian kalinya penampilan menyedihkan Hinata kembali terekam di pikirannya, seperti kaset rusak.
Sekarang Sasuke sedang berada pada misi merantas beberapa bandit di Suna, sebenarnya misi ini bukanlah misi yang di beri secara resmi oleh Hokage, selain karna desakan juga paksaan dari Sasuke sendiri, semata-mata hanya untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk.
Flash back
"Berikan aku misi...Kakashi.."
Terpaksa, Kakashi mengalihkan matanya dari dokumen di depannya, menatap malas mantan muridnya itu.
"Hmm, sebentar"
Kakashi membongkar beberapa dokumen, mencari sekiranya ada sebuah misi yang cocok dengan seorang Sasuke.
"Hmm..ada 1 misi rank B, merantas shinobi-shinobi pelarian, tapi...misi ini sebenarnya ingin aku berikan ke tim Guy t....."
"Berikan padaku..."
Sadar bahwa Sasuke pasti akan mengamuk di kantornya kalau sampai Kakashi menolak permintaan mantan muridnya itu, dengan wajah datar, Kakashi hanya bisa pasrah.
"Baiklah,..."
.
.
.
."Hinata-chan...makanlah yang banyak.. sekarang kamu terlihat sangat kurus ttbayo..."
Sekarang mereka berdua berada di kedai ramen langganan Naruto, jangan lupa ocehan Naruto terdengar memecahkan suasana di sana, sesekali Hinata hanya tersenyum dan mengangguk, membiarkan Naruto melakukan apa saja, seperti memberitahukan betapa enaknya Ramen di sana, bahkan pertulangannya tak luput dari pembicaraannya.
"Aah...andaikan Teme Sasuke tidak keras kepala, pasti Sakura-chan akan bersama nya, ttabayoo, mau bagaimana pun mereka berdua sangat cocok, kan Hinata-chan?"
Deg
Seketika jantung Hinata berdetak tak seperti biasanya, nama Sasuke seperti memiliki sihir tersendiri, wajah Hinata seketika pucat, tangannya berkeringat dingin, matanya mulai berkabut menahan sesuatu.
"Ta-chan.."
"Hinata-chan? Hei..kamu baik-baik saja?"
Sadar, akhirnya Hinata mendongak kan kepalanya, sadar dia hampir saja tak terkendali , membuat Naruto cemas, kedua tangannya dia simpan di kedua bahu sang Hairess, menyadarkan Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked
Romance(SASUHINA) Pikiran Sasuke kembali berkelana, desa yang mengingatkannya akan tragedi itu, desa yang sangat bearti bagi aniki nya melebihi klan mereka, desa yang membuat Sasuke merasakan yang namanya dendam, benci, sesak, dan Cinta? SEMUA KARAKTER...