part 3

3K 282 8
                                    

"Selamat datang...Sasuke.."sambut sang hokage, Hatake Kakashi ke arah peria yang berdiri di hadapannya itu, siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke.

"Hn"

"Kamu datang cukup larut..aah sudah jam 9, aku akan pulang sekarang, oh iya, untuk sekarang kamu tidur di apartemen ku...tenang saja apartemen ku tidak seperti kandang babi seperti apartemen Naruto, kau tau, tidak sulit menangkap keraguan di matamu itu.." jelas Kakashi panjang lebar, membuat Sasuke menghembuskan nafas jenggah, entah mengapa mantan gurunya itu hampir menyamai sifat Naruto.

"Heii jangan samakan aku dengan si kuning itu, aku lebih tampan kau tau...ah baik lah.. jangan chidori aku, aku hanya bercanda, inikah sambutan yang kamu beri, sudah 2 tahun..."

"Sekali lagi kamu mengoceh petir ini sampai di wajah sialanmu itu.."potong Sasuke, tolonglah dia masih sangat kesal dengan kejadian 3 jam yang lalu, dia sudah cukup bahagia saat tidak melihat si Dobe itu, namun entah mengapa mantan gurunya itu seperti mewarisi mulut si Dobe yang membuat mood Sasuke semakin hancur.

Disisi lain...

"HUACHIIIIIIIIIIII!!!"

Kwak

Kwak

Kwak

"SHANNAROOOOOOO!!"

Brukkk

"SAKURA-CHAN! APA YANG KAU LAKUKAN TABBAYOO.."Teriak Naruto sambil batuk, namun yang keluar hanya suatu yang bening lendir(faham kan:) sambil menatap kesal ke arah pujaan hatinya.

"Baka! Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan sampai mengeluarkan suara bersin yang sangat jelek sekali, aah...bakaa..cepat hapus lendir itu sebelum aku.." kesal Sakura, tangannya berpose seperti akan meninju, membuat Naruto kalang kabut menghapus lendir pelangi itu:)

"Sakura-chan.. seperti nya aku sakit tabayo." keluh Naruto seolah-olah orang kesakitan, membuat Sakura yang akan meninju wajah tengik itu berubah menjadi bersalah dan kasihan?

"Hufft..mana yang sakit?" Tanya Sakura, kaki kecilnya berlari ke arah Naruto, Naruto yang masih memejamkan kedua matanya berusaha menahan senyum.

"Disini.." tunjuk Naruto ke arah, bibirnya?

"Sini aku lihat.."

Dengan berlahan Sakura mendekati wajahnya ke Naruto, mencari-cari luka yang di sebabkan olehnya, apalagi sudah malam, hanya bulan yang menyinari membuat Sakura kewalahan mencari luka di wajah Naruto.

Sedangkan Naruto? Pipinya sudah merah merona, kapan lagi dia bisa mengerjai Sakura dan mengambil kesempatan untuk berdekatan dengan nya? Naruto rasa tidak akan mudah apalagi Sakura dikenal sosok teliti, mungkin karna lelah dan mengantuk membuat Sakura tidak menyadari dia sedang di kerjai oleh si Jinchuuriki .

"Obati.."ungkap Naruto sambil tersenyum penuh kemenangan dengan kelengahan Sakura yang lucu di matanya.

"Dimana?" Tanya Sakura polos.

"Cium... bibir.."

1

2

3

4

"BAKAA NARUTOOO!! SHANAROOOO!!"

#POORNARUTO:')

.

.

.

.

Locked Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang