"Waah ... Onee-chan, banyak sekali makanan... Wah..ada tomat juga..tapi kok banyak sekali? Aku rasa Tou-san tidak terlalu menyukai tomat kan?.."
Suara Hanabi terdengar sambil memeriksa beberapa masakan yang full tomat, binggung dengan porsi yang asing bahkan tidak pernah Hinata buat.
"Eh.. Hanabi, itu untuk t..teman, kalau kamu suka silahkan ambil.." suara Hinata terdengar agak kaku, lupa menyembunyikan makanan tersebut, lupa bahwa Hanabi sangat cerewet sekali.
"Teman? Naruto-kun? Aah tidak mungkin, orang itu adalah penggila ramen, apakah Kiba-kun dan Shino-kun? Hmm tidak mungkin, yang aku tau Onee-chan tidak pernah menambah kan ekstra tomat ke bekal mereka..siapa onee-chan?..atau jangan-jangan.."
"Dia temanku Hanabi, aku hanya ingin berterimakasih dengannya, aah, aku akan pergi dulu, makanan sudah aku siapkan di meja, jangan tunggu aku, aku baru saja selesai makan ...jaa.." dengan tergesa-gesa Hinata beranjak dari sana, tidak mau membuat Hanabi semakin mengintrogasi nya, apalagi kalau Hinata jujur bilang 'untuk Uchiha Sasuke..' ,pasti Hanabi semakin banyak memberikan pertanyaan bagaimana, apa, kok bisa..
.
.
.
.
Dengan mengandalkan insting Ninjanya, Hinata berusaha mencari keberadaan Cakra Sasuke, bodohnya dia tidak menanyakan langsung dimana Uchiha terakhir itu tinggal, alhasil Hinata harus mencari berdasarkan Cakra
Untungnya Cakra Sasuke yang sangat besar tidak mempersulitnya, apalagi Sasuke berada di apartemen yang tidak terlalu jauh dari permukiman Hyuga.
Hinata binggung harus ke mana, karna apartemen yang memiliki banyak pintu juga beragam-ragam Cakra tercampur di dalamnya membuat Hinata kewalahan, dia tidak berani menggunakan byakugan nya demi privasi setiap penghuni Apartemen.
"Bodoh.."
Suara khas Sasuke membuyarkan lamunan Hinata, membuat Hinata terkejut lalu menatap Sasuke yang tiba-tiba sudah berada di depannya.
"Sasuke-san, maaf a..aku lupa menanyakan tempat tinggal mu.."
"Ayo.."
"Berlahan Sasuke berjalan, diikuti Hinata mengikuti dari belakang, akhirnya mereka berdua berhenti di salah satu apartemen bernomor 4, dengan pelan Sasuke membuka pintu, membiarkan Hinata masuk.
Saat memasuki apartemen Sasuke, Hinata melihat dekorasi sederhana, tidak terdapat foto atau apa di dinding apartemen, polos juga bersih, jauh dari aura mencekam.
"Duduk.."
"Ha'i.."
Lama Hinata terpaku dengan isi apartemen itu, akhirnya tatapan nya terpaku dengan Sasuke yang menatapnya, barulah Hinata ingat dengan tujuannya ke sini.
"Oh, Sasuke-san, aku membawakan sup juga bento full tomat, sesuai dengan janjiku tadi malam.."
Dengan telaten Hinata membuka tiga tingkat bekal yang dia bawa, dengan 3 menu makanan berbeda-beda, namun memiliki 1 kesamaan, full tomat.
"A..aku akan pergi dulu, maaf menganggu......"
"Tetap disini"
"Eh?"
"Aku tidak mau menyimpan barang bukan milikku di sini"
"H.. ha'i.."
Dengan berlahan Sasuke mengambil sup tomat yang di potong rapi itu, struktur tomat nya pun tidak aneh, tidak seperti bubur yang di buat Sakura kemarin, membuat Sasuke merinding sendiri membayangkan nya, dia masih ingat di saat Naruto sakit perut dan beberapa kali muntah saat mencicipi bubur merah yang Sakura bilang sup tomat , demi Kami-sama, Sasuke bahkan baru merasakan sup super asin itu, bahkan di suapan pertama Sasuke bisa merasakan benda bulat kecil yang saat digigit langsung membuatnya kepedasan juga pahit dalam bersamaan, untungnya dia cepat memuntahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked
Romance(SASUHINA) Pikiran Sasuke kembali berkelana, desa yang mengingatkannya akan tragedi itu, desa yang sangat bearti bagi aniki nya melebihi klan mereka, desa yang membuat Sasuke merasakan yang namanya dendam, benci, sesak, dan Cinta? SEMUA KARAKTER...