"Walaupun aku mantan nuke-in?.."
"Asalkan kamu bisa melindungi anakku.. aku tidak mempedulikan masa lalu mu itu... "
.
.
.
.
"Onee-chan.. yang mana saja yang sakit?" Suara Hanabi terdengar sedikit bergetar, bertanda dia sedang menahan tangis.
Setelah bangun dari pingsannya, Hanabi segera pergi ke rumah sakit untuk memastikan keadaan Hinata, matanya sembab, menandakan dia baru saja habis menangis.
"Aku baik-baik saja..."suara Hinata terdengar lirih, dia mengusap kepala Hanabi sayang untuk memastikan kalau dia baik-baik saja .
"Aku bawa beberapa kue, ayo kita makan bersama-sama onee-chan.."
"Ha'i, .."
.
.
.
.
Brakk
"Guk guk..."
"Hinata.. apakah kamu baik-baik saja.."
Suara cempreng Kiba terdengar bergema di ruangan Hinata, wajahnya yang berkeringat menandakan bahwa dia tergesa-gesa, tak lama kemudian muncul lagi sosok Shino yang lebih mending dari Kiba, walaupun keringat juga memanjiri pelipisnya.
"Eeh..Kiba-kun....Shino-kun..aku baik-baik saja.."
Hati Hinata menghangat saat melihat kedua sahabatnya datang mengunjungi nya , baju Kiba bahkan Shino acak-acakan, dengan wajah kusut yang menandakan keduanya tergesa-gesa menyelesaikan Misi mereka setelah mendengar kabar burung bahwa Hinata baru saja melewati masa kritisnya.
"Hahh.. untunglah.. kamu harus tau bagaimana paniknya kami mendengar kabar bahwa kamu dibawa ke rumah sakit.. untung lah kamu baik-baik saja.." bahkan Shino yang pendiam bersuara dengan wajah leganya, sambil menggelus pelan Surai Hinata sayang.
"Guk guk guk ."
Hinata hanya tersenyum manis, tangan kirinya mengelus pelan bulu putih bersih Akamaru, menenangkan hewan tersebut dengan elusannya.
"Eh.. Kiba-kun? Shino-kun? Bukannya kalian berdua masih dalam misi?..."suara Hanabi terdengar di depan pintu.
"Aah.. itu.."Kiba hanya menggosok rambutnya berlahan, binggung harus berbicara dari mana.
"Kami baru saja kembali, Hanabi-chan.." suara Shino terdengar, mewakili Kiba yang sadari tadi hanya kebingungan harus menjawab pertanyaan sang bungsu Hyuga.
"Nee.. onee-chan akan aku yang menjaganya, kurasa kalian belum melaporkan misi ke Hokage bukan?.."
"Aah.. baiklah.. Hinata, kami pergi dulu..jaa"
"Arigato.."
Setelah itu mereka bertiga menghilang di balik pintu, meninggal Hinata dan Hanabi di ruangan itu, berlahan Hanabi duduk di kursi dekat kasur, sambil meletakkan wadah bekal yang dia bawa dari tadi.
"Ayo makan onee-chan, aku membawa sup..bagus untuk mempercepat penyembuhan.." dengan telaten Hanabi membuka bekal, lalu menyodorkan sendok yang berisi sup ke Hinata.
Dengan lahap Hinata memakan sup tersebut, walaupun sebelumnya perutnya sudah diisi oleh beberapa kue, tetap saja perutnya masih kurang diisi, apalagi dia mengalami masa kritis yang cukup membuat energi nya di serap oleh racun mematikan yang untungnya cepat di tangani oleh Tsunade.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked
Romantik(SASUHINA) Pikiran Sasuke kembali berkelana, desa yang mengingatkannya akan tragedi itu, desa yang sangat bearti bagi aniki nya melebihi klan mereka, desa yang membuat Sasuke merasakan yang namanya dendam, benci, sesak, dan Cinta? SEMUA KARAKTER...