2 hari sudah berlalu setelah kejadian itu, namun itu tidak membuat Hinata lupa, bahkan sangat melekat di pikiran nya, apalagi saat Sasuke mencium bibirnya, sangat asing namun juga membuat Hinata merasakan baru dengan kegiatan dewasa.
Dia pernah mendengar Kawannya, Ino bercerita tentang ciuman panasnya dengan Sai, kekasihnya, namun sekarang, dia merasakan sendiri, dengan orang asing...aah dengan temannya? Sasuke.
Walaupun ciuman pertamanya bukan dengan sang pujaan hatinya, tapi Hinata tidak terlalu menyesal, anggap saja sebagai kenakalan di masa-masa lajangnya, kan?
Dan dia berharap semoga Sasuke melupakan kejadian itu, lagian mereka sudah dewasa kan? Jadi tidak mempermasalahkan kegiatan fisik seperti itu, di Konoha bukan hal tabu lagi saat seorang Shinobi melakukan Kegiatan stand by night
Hinata berusaha memikirkan kemungkinan-kemungkinan positif, walaupun hatinya sangat kalut, apalagi dia merupakan anak dari ketua klan Hyuga yang menjunjung tinggi moral, dia tidak mau membuat ayahnya mengetahui itu, asalkan dia tidak buka mulut, dia pasti aman kan?
"Hinata?.."
Lamunan Hinata buyar saat mendengar suara memanggil namanya, ternyata Shikamaru.
"Ah..Shika-kun.. ada apa?.."
"Hokage mencarimu.."
"Baiklah.."
Shikamaru dan Hinata pergi ke kantor Hokage beriringan, Shikamaru dengan kedua tangan di saku jangan lupa wajah malasnya yang menguap beberapa kali, sedangkan Hinata menunduk seperti biasa, apalagi hari baru saja beranjak Siang, membuat jalan ramai dengan warga, tak sedikit yang menatap keduanya, sambil berbisik-bisik tentang hubungan mereka.
"Jangan di pedulikan..Hinata.."
"Baiklah Shika-kun.."
Setelah 2 menit berjalan, akhirnya mereka sampai di kantor Hokage, tanpa mengetuk Shikamaru membuka pintu berlahan, membuat Kakashi yang masih serius dengan berkasnya beranjak kaget.
"Kebiasaan burukmu merepotkan, Shikamaru.."
"Cih..."
Shikamaru hanya berdecak, lalu pergi ke sofa yang berada di ruangan, jangan lupa langsung tertidur pulas di sana, Kakashi hanya menggelengkan kepalanya jengah.
"Hinata, masuklah.."
"Ha'i.."
Berlahan Hinata masuk ke ruangan, menunggu titah sang Hokage selanjutnya.
"Aku memanggilmu ke sini untuk membantu pekerjaan ku beserta Shikamaru, anggap saja ini misi, ini termasuk rekomendasi langsung dari Hiashi-san.."
Mendengar nama ayahnya disebut, membuat Hinata merasakan misi ini adalah untuk pengalihan, dia tau, sangat tau bahwa tetua Hyuga sedang berusaha menyingkirkan nya dari kedudukan penerus, walaupun ayahnya tidak berbicara langsung, Hinata sadar beberapa bulan ini Hanabi selalu sibuk dengan urusan klan tanpa melibatkan Hinata.
Tak terasa tangannya terkepal, sebegitu lemah kah dia?
"Ha'i.. Hokage-sama.."
"Huff, panggil saja Kakashi Hinata, seperti biasa.."
"H..Ha'i, Kakashi-sensei.."
Bisa dilihat wajah Kakashi sangat kelelahan, bahkan saat masker andalan nya menutupi separuh wajahnya, tidak bisa menutupi raut lelahnya, apalagi tumpukan kertas yang bahkan menutupi hampir seluruh wajah sang Hokage.
KAMU SEDANG MEMBACA
Locked
Romance(SASUHINA) Pikiran Sasuke kembali berkelana, desa yang mengingatkannya akan tragedi itu, desa yang sangat bearti bagi aniki nya melebihi klan mereka, desa yang membuat Sasuke merasakan yang namanya dendam, benci, sesak, dan Cinta? SEMUA KARAKTER...