Chapter 7 : Stop hoping and please look back

690 83 9
                                    

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Hinata-sama, bangunlah. Kita ada acara penting hari ini" Samar-sama terdengar suara seorang perempuan yang memanggil namanya berulang kali.

Perempuan bersurai gelap sedikit berantakan itu mengerjapkan matanya lalu menoleh ke samping dan melihat ada seorang pelayan yang berdiri dengan anggun dengan sedikit tersenyum.

Hinata berusaha mengingat apa yang terjadi lalu tak lama ia mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

"Sasuke-san?!" Hinata langsung bangkit dari tidurnya lalu melihat sekitar untuk mencari seseorang tetapi yang terlihat malah sebuah kamar yang mewah bernuansa putih dan luas.

"Ini dimana?" Hinata sedikit panik lalu menoleh kembali kepada pelayan yang masih pada posisi yang sama "Musuhnya bagaimana? Terus ini ada dimana?"

"Hinata-sama? A-apa anda tadi bermimpi buruk?" Pelayan ini melangkah menghampiri Hinata dengan khawatir.

"Tidak, aku sehat. Tolong jawab pertanyaanku tadi" Pertanyaannya apa di jawabnya apa. Hinata menatap was-was pelayan yang sedang berjalan menghampirinya.

Pelayan tersebut berhenti berjalan lalu menatap sendu Hinata "Saya tahu ini sangat berat untuk anda, Hinata-sama"

"Apa maksudmu? Yang lain bagaimana? Apakah mereka baik-baik saja?" Hinata terus menghujani pertanyaan-pertanyaan yang pelayan tersebut tidak mengerti.

"Ayo bersiap-siap Hinata-sama, hari ini adalah hari penting, anda tidak lupa kan?" Pelayan tersebut mengalihkan pembicaraannya.

"Lupa tentang apa? Tolong jangan menghindari pertanyaanku!" Hinata mulai kesal dan meremas kuat selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Hari ini adalah pertemuan antara klan Hyuuga dan keluarga Namikaze untuk membahas soal pernikahan anda dan Naruto-sama"

Hinata membelalakkan matanya, apa ia tidak salah dengar? Ia akan menikah dengan Naruto?! Lelaki yang ia inginkan, ia idamkan, ia harapkan, ia impikan, ia- sangat banyak. Bisa-bisa seluruh dinding kamarnya penuh tentang Naruto. Tapi bagaimana bisa ia menikah dengan Naruto? Bukannya seharusnya Sakura?

"Apa? Aku menikah dengan Naruto-kun?"

"Iya, Hinata-sama"

"Aku menikah dengan Naruto-kun?"

"Benar, Hinata-sama"

"Aku.. Menikah dengan Naruto-kun?"

"Tidak, anda akan menikah dengan Guy-sensei. Hinata-sama"

============================

Hinata sudah siap dengan riasannya dibantu dengan dua pelayan lainnya yang tiap 3 menit sekali teriak karena mereka merasa puas dengan karya seninya yang terpampang jelas di seluruh tubuh Hinata.

Serendipity In Another Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang