"Miyonama? apa itu nama dari penjual sotong bakar?" Hinata menaikkan kedua alisnya penasaran menunggu jawaban Sasuke.
"Benar, sotong bakarnya sangat enak" Jawaban Sasuke membuat Hinata membulatkan matanya.
"Oh? padahal aku hanya menjawab asal" Hinata memainkan rambutnya menatap Sasuke.
"Tentu saja bukan, bodoh. Sudah kuduga, kau juga tidak mengenal orang itu" Sasuke menyilangkan tangannya dan memincingkan matanya.
"M-memangnya siapa orang itu?"
"Aku bertemu dengannya saat jam makan siang, rasanya aku sudah mengenal wajah-wajah orang Konoha di dunia ini maupun di dunia asli, tapi aku tidak pernah melihatnya"
Angin berhembus sedikit kencang membuat surai dua sejoli itu bergerak kesana dan kemari, hari terasa semakin malam dan dingin mulai menusuk kulit mereka.
Triing
Hairpin dari Sasuke yang belakangan ini selalu ia kenakan tiba-tiba saja terlepas dari tempatnya. Membuat keduanya saling menatap diliputi rasa kewaspadaan terhadap sekitar.
"Jangan pernah turunkan kewaspadaanmu, orang yang ku sebutkan tadi kemungkinan adalah dalangnya" Bisik Sasuke.
Manik Amethyst Hinata tidak lepas dari orang di sebelahnya, ia mulai merasa tidak nyaman dengan sekitar dan merinding.
"Baiklah"
Sasuke berdiri dari tempatnya membuat Hinata mendongak "Ayo pulang, sudah cukup lama kita disini"
Mata si Uchiha itu memang terpaku pada Hinata tapi ia bisa merasakan ada sosok yang sedari tadi memperhatikan mereka tanpa berkedip. Sial, bulu kuduknya mulai berdiri, apa ia mulai takut dengan hantu? tidak mungkin kan? lagian penunggu goa ini sudah pergi.
Jika ia sedang sendiri, ia pasti akan menghampiri sosok itu. Tapi saat ini ia sedang bersama seseorang, lebih baik menghindari pertarungan.
"Eh, sudah mau pulang?" Hinata merasa masih belum puas dan ingin di tempat itu sedikit lebih lama lagi.
"Perjalanan dari Takigakure ke Konoha cukup jauh dan memakan waktu"
"Hm, baiklah-baiklah" Hinata mulai bangkit dari tempatnya tapi ia kehilangan keseimbangan
"Ah!"
Grep
Dengan sigap Sasuke menahan tubuh Hinata begitu juga dengan Hinata yang secara reflek memegang kedua bahu Sasuke. Mata keduanya kembali terkunci, dan sama-sama mengerti bahwa
ada yang tidak beres disini.
Hinata terlebih dahulu memutus kontak mata mereka lalu meringis kesakitan menyentuh pergelangan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfiction[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...