Seorang perempuan di depan teras sedang menyantap makanan manis yang di berikan oleh seseorang "Mochinya sangat manis cokelatnya juga tidak terlalu banyak mengandung susu" Hinata bergumam dan melahap makanan terakhir yang ada di kotak bekal tersebut.
"Nee-sama!" Perempuan bersurai cokelat berlari-lari sambil menenteng plastik yang berisi bahan-bahan untuk memasak.
"Eh? A-ada apa Hanabi?" Hinata buru-buru menelan makanan yang ada di mulutnya dan merapikan barang yang ada di dalam kotak bekal tadi.
"Hah.. Hokage-sama memanggilmu untuk mengerjakan misi, nee-sama" Hanabi terlihat kelelahan karena berlari-lari, tapi lelahnya hilang saat matanya tidak sengaja melihat bunga berwarna ungu dan sebuah surat di atas kotak bekal.
"Dari siapa itu nee-sama?" Hanabi bertanya dengan senyuman dan mata yang menyelidik di wajahnya.
"D-dari teman" Hinata terlihat salah tingkah dan pipinya bersemu saat ditanya oleh adiknya.
"Benarkah? Apakah seorang teman sampai harus memberi supucuk surat dan setangkai bunga? Hmm sepertinya aku bisa menebak itu dari siapa" Hanabi tersenyum mengejek, ugh! Senyumannya sangat menjengkelkan.
"Sudahlah Hanabi nee-sama mau siap-siap dulu" Hinata berdiri dan berjalan menuju kamarnya.
"Itu pasti dari si Suke-suke itu kan? Kau sangat payah dalam berbohong, nee-sama!" Hinata mengabaikan teriakan adiknya dan meninggalkannya di teras sendirian.
"Apakah ada misi untukmu?" Lelaki paruh baya dengan mata putihnya berdiri di belakang Hinata.
"Iya, otou-sama" Hinata berbalik menghadap ayahnya dengan sedikit menunduk.
"Jangan merepotkan dan membebankan orang lain, jangan ragu pada musuhmu. Otou-sama tahu kau itu kuat" Hiashi kembali berjalan meninggalkan Hinata yang langsung mengangkat kepalanya.
"Baiklah, terima kasih otou-sama" Hinata membungkukkan badannya lalu masuk kedalam kamarnya untuk bersiap.
===============================
Tok! Tok!
"Masuk!"
Cklek!
Perempuan bersurai indigo itu masuk dan iris Amethyst-nya melihat beberapa orang yang sedang menatap kearahnya juga. Hinata pun berjalan kearah orang-orang yang sedang berdiri di depan Hokage dan berdiri di sebelah seseorang.
"Hinata-chan!" Lelaki berambut jabrik berwarna kuning itu tersenyum kepada Hinata.
Hinata membalas senyuman Naruto. Ia berusaha menguatkan hatinya setelah melihat Naruto berdiri bersandingan dengan perempuan bersurai merah muda yang sekarang sudah menjadi kekasih Naruto bahkan beberapa bulan lagi mereka akan menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfiction[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...