"Ada apa ramai-ramai?" Sasuke bertanya pada salah satu orang yang berada diantara kerumunan.
"Entahlah, kemarin sore Ōsama memberi tahu ini pagi ini ada pengumuman penting dan menyuruh kita semua untuk berkumpul di depan Istana"
Setelah mendengar perkataan orang itu Sasuke langsung kembali menoleh ke depan. Ia baru saja pulang dari misinya dan berencana langsung pergi ke tempat yang sudah ia janjikan untuk bertemu dengan Hinata tetapi kerumunan banyak orang serta suara riuh banyak orang mengalihkan atensinya dan memilih untuk melangkah ke sumber suara tersebut.
Cukup lama ia berdiri menunggu pengumuman apa yang akan di sampaikan, bahkan sampai telinganya panas karena mendengar gosipan gadis-gadis hingga ibu-ibu yang sangat tidak enak di dengar, tak jarang pula ada yang menyebut namanya.
Sudah sekitar enam belas menit ia menunggu akhirnya muncul dua insan yang sedang berjalan dengan tangan sang gadis yang berpegangan pada lengan pria tersebut. Semua orang terlihat bersorak sorai melihat kejadian itu, tak dikit juga yang melihatnya dengan mulut sedikit terbuka atau bahkan tidak suka.
Sasuke yang melihat pemandangan di depannya sedikit membulatkan matanya lalu ekspresinya kembali datar, sepertinya ia sudah tahu perihal apa yang akan disampaikan.
"Semuanya tenanglah. Hari ini aku, Namikaze Naruto akan menyampaikan berita penting" Karena perintah dari sang calon raja untuk tenang, suara orang-orang pun mulai mengecil dan sunyi.
"Aku dan orang di sebelahku, Hyuuga Hinata. Dalam waktu dekat ini akan menggelar pernikahan kami" Suara orang-orang kembali membesar dan ricuh.
"Tak ku sangka Naruto bisa serius dan berwibawa seperti itu, aku mengira dia hanyalah bocah ingusan yang bermimpi akan melampaui ayahnya hahahahaha!" Suara seorang pria yang berada tepat di dekat telinga Sasuke membuatnya langsung menoleh dan sedikit terkejut.
"Sejak kapan kau ada disitu, Kiba?" Sasuke mengerutkan alisnya lalu menoleh ke belakang dan melihat ada Shikamaru, Sai, Chouji dengan snacknya serta Akamaru yang menggonggong seakan berkata 'tolong jangan lupakan aku'
"Mendokusai, Aku malas mengakuinya tapi mereka terlihat serasi saat berdiri berdampingan seperti itu" Shikamaru menatap dua pasangan yang berdiri di depan sana dengan malas.
"Ah kau benar Shikamaru, Mereka terlihat serasi!" Kiba tersenyum lebar sambil menepuk-nepuk pundak Sasuke. Apa-apaan itu?
Sasuke menatap sinis kedua orang itu dengan melipat tangannya di dada lalu membuang pandangannya ke arah lain dengan muka masam, entah kenapa ia merasa jengkel. Mungkin karena ia sudah terlalu mendalami perannya? Hm, mungkin begitu.
"Menurutku Sasuke-kun dan Hinata-san lebih cocok" Sai tersenyum dengan senyuman palsunya yang terlihat sedikit menyeramkan.
"Um, Aku setuju dengan Sai" Chouji memasukkan kelima jarinya kedalam mulutnya secara bergantian menjilat sisa-sisa bumbu dari snack yang ia makan lalu ia kembali membuka snack lainnya lalu memakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfiction[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...