"Aku tahu klan Uchiha terkenal dengan kasih sayang dan cintanya yang besar, tapi tidak sampai membangkitkan Mangekyou Sharingan karena melihat pujaan hatinya menikah dengan lelaki lain juga" Lagi-lagi Fugaku menghela nafas bingung dengan anaknya yang sangat konyol itu.
Mereka sedang di sebuah penginapan desa Takigakure karena hari menjelang malam. Sasuke pun terpaksa mengarang cerita bagaimana ia mendapatkan Mangekyou Sharingan-nya.
"Sungguh hari ini aku tidak bisa berhenti tertawa!" Itachi sedari tadi hanya tertawa terbahak-bahak mendengarkan cerita dramatis dari Sasuke.
"Hah... Aku bahkan membangkitkan Mangekyou Sharinganku karena melihat temanku mati" Itachi tersenyum kecut mengingat bagaimana ia bisa mendapatkan mata itu.
'Aku juga mendapatkannya karena mengetahui kebenaran tentangmu, nii-san' Sayangnya Sasuke hanya bisa mengatakannya dalam hati.
"Baiklah pembicaraan kita selesai, kalian istirahatlah. Aku akan mengirim pesan kepada Ōsama untuk mengirim Shinobi dan membawa para perampok itu ke Konoha" Fugaku beranjak lalu kembali mengatakan sesuatu.
"Aku juga akan merekomendasimu menjadi Anbu sehingga kau mendapat izin untuk berjaga di area Istana dan... aku mengakuimu, anakku" Ayahnya itu pun langsung pergi meninggalkan kakak beradik yang sedang saling bertatapan.
"Hmm, apa kau senang sekarang?" Itachi menaik turunkan alisnya menatap Sasuke.
Sasuke tersenyum lalu membatin 'Yes! Tujuan pertamaku sukses!' "Ah, aku senang sekali rasanya" Ia tidak berbohong, ia memang senang karena dulu saat kecil ayahnya sangat jarang mengakuinya.
"Nii-san, aku mau pergi melihat-lihat desa ini dan juga air terjunnya" Sasuke pun berdiri hendak meninggalkan Itachi tapi Itachi kembali bersuara.
"Ampasmu sudah tidak ada lagi di air terjun itu, Sasuke"
"Ck! Aku kesana bukan untuk itu!" Sasuke mendelik ke arah Itachi lalu pergi meninggalkan Itachi yang kembali tertawa keras.
============================
Sasuke mengelilingi desa yang menurutnya cukup nyaman, tapi beberapa rumah memang terdapat kerusakan karena ulah para perampok itu.
Setelah melihat-lihat keadaan desa tersebut ia pun sampai di air terjun yang ingin ia lihat itu. Ia sedikit terpukau karena air terjunnya sangat indah, genangan air terjun itu terlihat berkilau seperti kristal karena pantulan dari nabastala yang berhiaskan miliaran bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfiction[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...