"Ekhem, sudah selesai?" Sasuke berusaha memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka hampir satu menit.
"Ah, iya su- Ehh!" Hinata terlihat panik dan langsung menyentuh rambut Sasuke.
"Kenapa?" Sasuke mengernyit bingung dengan tingkah Hinata yang tiba-tiba panik.
"Em, aku t-tidak sengaja memotong ponimu... Jadi pendek sebelah" Suara Hinata mengecil dan ia perlahan menunduk.
"Apa?..." Sasuke tercengang sambil memegangi poni sebelahnya. Bagaimana ia harus berhadapan dengan orang-orang nantinya, astaga! Sasuke langsung berbaring sambil menutupi wajahnya dengan lengannya.
"Tolong maafkan aku Sasuke-kun!" Hinata membungkuk dengan posisinya yang masih duduk bersimpuh, ia sangat merasa bersalah.
Lagian siapa suruh menggodanya saat ia sedang serius?
"Sudahlah, tidak apa-apa" Lirih Sasuke yang terlihat pasrah dengan keadaannya.
Sasuke membuka kembali matanya dan menatap langit yang mulai sedikit menggelap dan tatapannya terpaku pada suatu objek.
"Apa bintang memang sudah muncul saat menjelang malam?" Sasuke mengalihkan pembicaraan dan membuat gadis di sebelahnya mendongak lalu ikut melihat apa yang dilihat oleh Sasuke.
"Itu bukan bintang, itu adalah planet Venus"
"Planet Venus?"
"Benar, planet Venus memang sangat terang sehingga bisa terlihat dari Bumi, dan planet itu juga bisa muncul di dekat bulan sabit"
Sasuke hanya mengangguk tanda mengerti dengan penjelasan Hinata.
"Apa Sasuke-Kun mau ke planet itu?" Hinata menoleh dengan senyuman manis di wajahnya.
"Mau saja kalau bisa" Sasuke hanya asal jawab tanpa tahu apa-apa tentang benda luar angkasa itu.
Hinata yang mendengar kalimat Sasuke langsung tertawa geli sambil sedikit menutup mulutnya. Sasuke merasa di tertawakan dan melirik tak suka.
"Kenapa?"
Hinata langsung tertawa lepas dan membuat Sasuke yang melihatnya langsung dag dig dug serr, Sasuke merasa ia rela-rela saja jika harus menjadi pelawak demi melihat senyum manis itu. Ah, buru-buru ia menepis pikiran bodohnya, 'sepertinya aku memang harus segera cek ke dokter'
"Belum sampai kau menginjakkan kaki di planet itu kau sudah terbakar habis tanpa sisa Sasuke-kun, karena Venus adalah planet yang paling panas di tata surya" Hinata menjelaskannya dengan sedikit terengah dan sesekali mengusap air matanya yang hampir membasahi pipinya.
Sasuke langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia merutuki kebodohannya sendiri, membayangkan dirinya terjun bebas ke planet itu lalu tiga detik kemudian langsung hangus dan hancur tak bersisa. Bisa-bisanya hal dasar seperti ini tidak ia ketahui, sialan kau Orochimaru! Menjadi guru hanya setengah-setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity In Another Life
Fanfiction[Semi-Canon] Aku melangkah diatas penderitaanku sendiri. Tersesat, aku selalu saja kehilangan arah. Aku tidak pernah mengenali diriku sendiri. Aku kehilangan inangku untuk yang kesekian kalinya, maaf aku hanyalah parasit bagimu. Makhluk menjijikkan...