Chapter 3 : Thank you

1.1K 131 14
                                    

Cahaya matahari yang berusaha ingin masuk melalui cela-cela jendela kamar seseorang, usahanya pun berhasil dan membangunkan seorang gadis cantik dari tidur pulasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya matahari yang berusaha ingin masuk melalui cela-cela jendela kamar seseorang, usahanya pun berhasil dan membangunkan seorang gadis cantik dari tidur pulasnya.

"Eugh, kepalaku pusing sekali" Hinata memegang kepalanya yang terasa nyeri, ia berusaha mengingat apa yang terjadi semalam.

"Kalau tidak salah semalam aku tersandung sesuatu lalu... Eh? Tapi kenapa sekarang aku sudah berada di kamar?" Hinata kebingungan sambil melihat sekelilingnya.

Cklek!

Hanabi memasuki kamar Hinata hendak mengecek keadaan kakaknya tersebut tapi ternyata Hinata sudah bangun.

"Nee-sama! Bagaimana keadaanmu?" Hanabi berlari setelah melihat kakaknya sudah sadar.

"Aku tidak apa-apa Hanabi" Hinata tersenyum kearah adiknya.

"Hmm, kau membuatku khawatir saja nee-sama, tadi malam nee-sama diantar oleh seorang laki-laki yang tidak ku kenal" Hanabi melipat tangannya di dada dan memincingkan matanya.

"Laki-laki? Ciri-cirinya bagaimana Hanabi?"

"Semuanya serba hitam, rambutnya hitam, matanya hitam, jubahnya hitam. Lalu mata kirinya ditutupi rambut dan sepertinya dia seumuran denganmu nee-sama" Hanabi mendeskripsikan orang yang ia temui semalam.

"Seumuran?" Hinata berusaha mengingat semua teman dan orang yang ia kenal.

"Jangan-jangan.. Sasuke-san?"

"Eh?! Orang yang pernah berduel dengan Naruto?" Hanabi terlihat terkejut dengan apa yang dibilang oleh kakaknya.

"M-mungkin, cuma dia orang yang ku kenal yang memakai pakaian serba hitam".

"Begitu ya, tapi dia kurang ajar sekali mengataiku Neji versi kecil" Hanabi mencebik kesal.

"Hahahaha benarkah? Sepertinya itu memang Sasuke-san" Hinata tertawa sambil mengamati adiknya "Memang jika dilihat-lihat lagi kau tampak seperti Neji nii-san" Hinata kembali tertawa setelah melihat adiknya.

"Nee-sama! Kau ini sama saja ternyata dengan si Sasuke itu" Hanabi tambah kesal karena perkataan Hinata.

"Ahahaha maaf,maaf nee-sama tidak akan berkata seperti itu lagi" Hinata mengusap air mata yang keluar karena terlalu banyak ketawa.

"Hmph, sudahlah aku mau berlatih dulu, nee-sama sarapanlah ini sudah lewat dari jam sarapan biasanya, karena nee-sama sedikit telat bangun" Hanabi pergi setelah menyuruh kakaknya untuk sarapan.

"Benarkah? Hmm aku belum sempat berterima kasih dengan Sasuke-san, mungkin aku akan membuatkannya makanan"

Hinata beranjak dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, Hinata memakai kaos pink dengan jaket ungu dan rok putih bermotif garis-garis berwarna pink. Ia pun langsung menuju ke dapur untuk membuat makanan.

Serendipity In Another Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang