00:07

401 42 13
                                    

- 00:07 -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 00:07 -

"Papa!"

Jack membalikkan badannya ketika mendengar teriakan anak kecil. Jack melihat seorang anak laki-laki yang wajahnya begitu samar sedang berjongkok tidak jauh darinya, anak itu menangis.

"Papa!" Anak itu kembali berseru. Maka Jack mendatanginya dengan senang hati.

"Hey, kenapa kamu nangis? Orang tua kamu di mana?" tanya Jack seraya mengusap lembut pipi gembul anak itu.

"Iiih! Masa Papa lupain anak sendiri? Aku dari tadi nungguin Papa, tapi Papa malah lupain aku!" Anak itu menepis tangan Jack dengan kasar, dia kesal.

"Aku? Papamu?" Jack bingung.

"Mamaaa." Anak itu berdiri ketika seorang perempuan mendekati mereka.

"Jackie anaknya nangis bukannya ditenangin malah dibiarin nangis gitu aja!" Zelin mengomel dan langsung menggendong sang putra.

"Papa lupa sama aku, Mama," Anak itu mengadu.

"Sayang, sumpah ... aku gak tau kalau dia-"

"Tega banget kamu lupain anak kita, jahat!"

"Aku gak bermaksud gitu, Sayang ... aku beneran gak tau kalau kita udah punya anak,"

Zelin menoleh ke arah Jack yang berbicara, tapi matanya masih terpejam.

"Jangan tinggalin aku ... Sayang maafin Papa," lirih Jack, air matanya menetes begitu saja.

Melihat Jack mengigau sampai menangis, maka Zelin mencoba membangunkannya. Zelin memang terbangun sejak beberapa menit yang lalu dan memilih untuk kembali melihat berbagai keperluan pernikahan lainnya daripada mencoba tertidur kembali.

"Jackie." Zelin menggoncang pelan lengan lelaki itu.

Jack langsung bangun, hal pertama yang dilakukannya adalah duduk dan menatap sekeliling kamar sebelom memeluk Zelin dan menangis lagi.

"Jangan tinggalin aku," ucap Jack membuat Zelin bingung.

"Siapa yang bakalan ninggalin kamu?" tanya Zelin.

"Tadi aku mimpi-" Jack diam, tak jadi melanjutkan kalimatnya karena takut melukai hati kekasihnya karena mimpinya bersangkutan dengan 'anak' yang pastinya berdampak pada perempuan itu.

Love and Job [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang