END

779 51 20
                                    

- E N D -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- E N D -

Di saat semua orang sedang tegang karena menantikan kelahiran anak pertama Jeffrey dan Syadza, Zelin justru melamun memikirkan perkataan Jack tadi. Mereka belum bicara apapun setelah percakapan menegangkan tadi.

“Nona tidak akan menikah dengan siapapun kecuali saya!”

Ucapan Jack terus berputar di kepala Zelin. Selama tiga bulan ini mereka memang kembali merajut kedekatan, tapi belum pernah terlibat kontak fisik seperti sebelum-sebelumnya.

Maksudnya apa, ya? batin Zelin bertanya-tanya.

Kenapa harus ngomong gitu, sih? Jack mendumel dalam hati.

Apa Jackie udah mulai ngerasain cemburu?

Hah? Cemburu? Mana ada! Lagipula saya bukan siapa-siapa!

Jackie kapan ingetnya sih sama aku?

Memangnya apa yang saya lupakan selama ini? Kenapa rasanya saya tidak suka Nona dekat dengan lelaki mana pun!

Tapi seneng deh liat dia cemburu kayak tadi. Eh, dia sadar gak sih kalau tadi dia itu cemburu?

Saat Zelin dan Jack sibuk berbicara lewat telepati, di ruang operasi Jeffrey dan Syadza sedang merasakan ketegangan yang luar biasa. Terlebih Jeffrey. Lelaki itu terus membisikkan kata-kata semangat untuk sang istri.

“Jangan takut, okay? Semuanya pasti baik-baik aja,” bisik Jeffrey begitu lembut.

Genggaman tangannya pada jemari lentik Syadza begitu erat, bibirnya pun berkali-kali mendaratkan kecupan di kening, pipi, dan bibir Syadza yang kering.
“Capek, Jeff,” bisik Syadza membuat Jeffrey menangis tiba-tiba.

Sekarang bukan hanya Syadza yang pesimis, Jeffrey juga. Entah kenapa sejak memasuki ruangan operasi kepala Jeffrey dipenuhi pikiran-pikiran buruk yang membuatnya begitu takut.

“Enggak, jangan nyerah sekarang … aku gak mau rawat anak kita sendirian,” ucap Jeffrey benar-benar menangis.

“Tolong tetep buka mata kamu, Sayang. Ayo semangat demi baby embuls kita,” bisik Jeffrey kala melihat Syadza mulai memejamkan matanya.

“Sya, kamu harus bertahan, okay? Aku janji bakalan kasih tau kondisi anak kita sedetail mungkin. Aku janji akan jadi suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak kita. Aku janji akan berubah jadi orang lebih baik lagi. Aku janji bakalan nurutin semua keinginan kamu asalkan kamu jangan tinggalin aku,” racau Jeffrey.

Love and Job [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang