CHAPTER 10

1.2K 122 21
                                    

Di perjalanan menuju tempat latihan Rin, (Name) lebih banyak berdiam diri. Ia hanya menatap jalanan lewat kaca mobil. Rin yang merasa jika kakak iparnya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, mencoba untuk bertanya.

"Nee-chan, kau baik-baik saja?"

"Eh.. Ah.. Iya aku baik-baik saja. Kenapa Rin?"

"Umm, Nee-chan terlihat tidak seperti biasanya. Apa ada masalah?"

Sejujurnya (Name) ingin bercerita dengan Rin, namun ini adalah masalah rumah tangganya. Dan ia tidak ingin jika harus melibatkan orang lain, walau sekalipun dari pihak keluarga.

"Aku baik-baik saja. Tak usah khawatir okey" ucap (Name) dengan menampilkan senyuman khasnya.

"Dia tersenyum.. Tapi itu palsu.."

Setelah Rin tidak mendapat jawaban pasti, ia kembali fokus menyetir. Mungkin (Name) butuh waktu untuk menenangkan pikirannya. Dan jika ia sudah tenang, mungkin saja ia akan bercerita dengan Rin.

Tak terasa kini mereka sudah tiba di tempat latihan timnya Rin. Rin segera mengantarkan (Name) untuk bertemu dengan pelatihnya, karena (Name) yang masih awam dengan tugas manager akan di bimbing sementara oleh pelatih Rin.

Rin kemudian berjalan ke lapangan terlebih dulu untuk melakukan pemanasan, anehnya ia melihat seseorang yang paling ia benci. Siapa lagi jika bukan Shidou Ryuusei. Tumben sekali serangga ini datang lebih awal darinya.

"Ohayo~ eyelash freak"

"Abaikan saja.."

"Hey, jika seseorang menyapa tolong di jawab"

"Cih.. Berisik kau!"

"Ngomong-ngomong kau sedang berkencan dengan seorang wanita ya?"

"Huh? Apa maksud dari omong kosongmu itu sialan?!"

"Hey.. Santailah, tolong jika berbicara dengan yang lebih tua itu lebih sopan. Seperti tidak di ajarkan saja oleh orang tuamu"

"Diamlah Shidou, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu hari ini!"

"Ahahaha.. Memancing amarahmu lebih lucu dari pada kakakmu. Baiklah, aku hanya bertanya apa benar kau sedang berkencan?"

"Tidak"

"Ah begitu.. Baguslah"

"Huh?" perempatan imajiner Rin pun muncul, sungguh ia tak paham maksud dari ucapan Shidou.

"Tadi ada yang menelfonku, ia meminta kontakmu jadi ya aku berikan saja. Sepertinya ia ingin memulai hubungan denganmu"

Rin yang mulai kehabisan kesabaran pun mencengkram baju milik Shidou.

"Sialan! Siapa kau memberikan privasiku sembarangan kepada orang lain tanpa seizinku huh?"

"Wih santai dong, lagi pula kau mengenalnya"

Shidou menepis kasar tangan milik Rin dari bajunya.

"Apa?"

"Iya.. Dia dekat dengan kakakmu"

"Maksudmu? Hitomi-san?"

"Wah anak pintar.. Betul sekali. Sepertinya dia menyerah mendapatkan Sae. Dan mulai mengejarmu, atau jangan-jangan kau hanya di jadikan alat agar dia bisa mendapatkan kakakmu?" ucap Shidou dengan menampilkan smirk andalannya.

Rin yang sudah muak dengan ucapan Shidou lantas memberikan pukulan pada wajahnya. Ia kembali mencengkram baju milik Shidou.

"Brengsek! Tau apa kau tentang Sae huh? Dan jaga ucapanmu mengenai kehidupan pribadi kakakku!"

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang