CHAPTER 19

1.4K 106 38
                                    

*WARNING!! CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR 18+, UNTUK KENYAMANAN PARA READER TIDAK DIANJURKAN MEMBACANYA BAGI YANG MASIH DIBAWAH USIA 18 TAHUN. JIKA MASIH BANDEL, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI.

*****

(Name) dan Rin benar-benar melakukan hubungan intim di rumahnya. Memanfaatkan situasi dengan tidak adanya Sae di rumah.

Bahkan ketika keduanya baru saja memasuki rumah, Rin langsung menyambar bibir (Name).

Rin merindukan (Name).

Rin mendambakan (Name).

Rin butuh (Name).

Pagutan liar yang dibuat oleh Rin, membuat keseimbangan tubuh (Name) goyah hingga membuatnya terjatuh di atas sofa.

"Rileks (Name).."

Rin membuka kancing kemeja yang (Name) kenakan, beserta dengan bra miliknya.

Rin meremas dada (Name), kemudian menurunkan tubuhnya sedikit untuk menyusu pada (Name).

"Aahhh.. Rin.."

Rin semakin tidak tahan, ia melebarkan kedua paha (Name) lalu menaikkan rok (Name) keatas dan menurunkan celana dalam miliknya.

"Ini mengingatkanku saat kita pertama kali berhubungan seks.."

Rin mengatakan itu sambil memasukkan langsung kedua jarinya ke dalam inti (Name). Jari-jarinya mengacak-acak di dalam inti (Name) sambil kembali menyusu padanya.

"(Name).. Tubuhmu terlalu menggoda.. Aku ingin setiap hari melakukan ini denganmu.."

"Rin.. Nngghhh.. Aaahhh.."

"Wajah mesummu ketika berada dibawahku.. Aku semakin tidak tahan.."

Rin kembali mencumbu bibir (Name) dan mempercepat gerakan jarinya yang keluar masuk pada inti milik (Name).

"Ummhhhh.."

Rin mengeluarkan jari-jarinya dari bagian inti (Name), menjilati sisa-sisa cairan cinta milik (Name) yang membasahi kedua jarinya. Kemudian menyobek sebuah kondom dengan mulutnya, dan memasangkan pada kejantanannya yang sudah berdiri tegak.

"Sesuai permintaanmu.. Aku sudah membeli kondom. Untuk malam ini, kau akan terus mendesahkan namaku (Name).."

Rin langsung mengarahkan kejantanannya untuk masuk ke dalam lubang kenikmatan (Name). Dengan sekali hentak, miliknya pun masuk sepenuhnya ke dalam inti (Name).

"Aaahhh.. Nnghhh.."

"Sssshhh.. (Name).. Didalammu begitu hangat.. Aaahhh.."

Rin melebarkan kedua paha (Name) sambil menyaksikan bagaimana miliknya dengan (Name) kini tengah menyatu. Gerakkan Rin yang berawal dari sedang kini mulai menaikkan temponya dengan cepat.

"Aaaahhh.. Rin.. Aaahhh.."

(Name) refleks menaikkan kedua kakinya melingkari pinggang Rin, sambil memeluk leher Rin.

"(Name).. Mmmhhhh.."

"Aaahhh.. Aku.. Tidak bisa lagi.. Nnghhh"

"Apa kau ingin keluar?"

(Name) hanya menjawabnya dengan anggukan kepala. Lalu Rin merengkuh pinggang (Name), dan membuatnya terduduk diatas pangkuan Rin tanpa melepas penyatuan mereka.

"Kalau begitu.. Kita keluar bersama.."

Rin menekan pinggang (Name) agar selaras dengan hentakan penisnya di dalam inti (Name). Keduanya kembali menyatukan bibir mereka untuk melepas rindu yang sudah lama terpendam. Perang lidah antar keduanya pun terjadi ditengah-tengah ciuman panas mereka.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang