CHAPTER 17

1.1K 111 28
                                    

"Ano.. Rin-kun.. Maksud perkataanmu kau sudah memiliki pacar, apa itu (Name)-san manajermu?"

Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Tokimitsu, tentunya membuat Rin terkejut. Pasalnya tidak biasanya seorang Tokimitsu mencampuri urusan pribadinya.

Namun Rin berusaha untuk bersikap setenang mungkin, agar rahasia mengenai hubungannya dengan (Name) tetap aman.

"Apakah terlihat seperti itu dimatamu?"

"Eh? A--ah.. Maksudku ya.. Kedekatanmu saat bersama dengan (Name)-san agak berbeda sih.."

"Apa bedanya? Memang kau pernah memergokiku saat bersama dengan perempuan selain Nee-chanku?"

"Ah.. Bukan begitu maksudku Rin-kun. Bagaimana ya mengatakannya.."

"Katakan saja, agar tidak menjadi salah paham nantinya"

"Hmm.. Aku merasa kau begitu intens sekali saat bersama (Name)-san. Aku juga mempunyai saudara perempuan, tapi tidak seintens itu.."

"Saudara perempuanmu, saudara kandung kan?"

"Eh? Iya.. Kenapa kau menanyakannya?"

"Kau tau kan saudara kandungku laki-laki? Aku tidak mempunyai saudara lain selain Sae. Maka dari itu, dari aku remaja hingga sekarang aku sudah dekat dengan Nee-chan seperti saudara kandungku sendiri.."

Dengan wajah memerah, Rin berusaha untuk tetap menjelaskan pada Tokimitsu agar ia tidak salah paham lagi dengannya.

"Jika kau melihatku begitu intens saat bersama Nee-chan, bagaimana ya aku mengatakannya.. Aku hanya ingin dimanja oleh saudara perempuanku, itu saja.."

"Aku tidak menyangka kau masih seperti kanak-kanak Rin-kun.."

Tokimitsu setelah mendengar pernyataan Rin tadi berusaha menahan tawanya. Memang Rin adalah yang termuda diantara mereka, jadi Tokimitsu menganggap jika jiwa kanak-kanak Rin masih ada walau usianya sudah menginjak 21 tahun.

"Cih.. Mau bagaimana lagi, aku kan tidak punya saudara perempuan!"

"Pffftt.. Ternyata hanya itu. Maaf Rin-kun sudah salah paham denganmu.."

"Ya tak apa. Lebih baik aku ceritakan saja yang sebenarnya daripada kedepannya kau terus-terusan salah paham padaku"

Walau memang masih ada yang di tutupi oleh Rin, setidaknya bagi Tokimitsu ia hanya menganggap jika dirinya selama ini salah paham dengan kedekatan Rin bersama (Name).

Rin pun kedepannya akan berusaha untuk tidak begitu dekat dengan (Name), agar tidak menimbulkan kesalah pahaman yang lainnya. Ya itu pun kalau dia bisa..

***

Setelah (Name) selesai melakukan transaksi belanjaannya, ia mengajak Reo dan Nagi untuk mampir terlebih dulu ke sebuah Kafe. Sebagai bentuk terima kasih (Name) karena mereka berdua sudah membantunya saat menghadapi Hitomi tadi.

Namun Kafe yang di pilih (Name), ternyata merupakan Kafe yang sama di tempati oleh Rin bersama teman-temannya. Tapi keduanya, baik (Name) maupun Rin tidak menyadari satu sama lain.

"(Name)-san, tidak perlu repot-repot mentraktir kami. Biar aku saja ya yang bayar?"

"Tidak apa Reo-kun. Lagi pula kita jarang sekali bertemu bukan? Ya sekali-kali tidak apa bukan?"

"Apa yang (Name)-san ucapkan benar Reo. Lagi pula aku bosan di traktir olehmu"

"Oy Nagi.. Kau ini tidak tahu diri sekali ya, terlebih bisa-bisanya kau seorang laki-laki di traktir oleh perempuan!"

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang