CHAPTER 28

765 61 27
                                    

3 bulan berlalu, setelah kepergian Rin yang meninggalkan Jepang untuk mengejar karirnya, dan bersamaan dengan berakhirnya hubungan terlarang antara (Name) dengan sang Adik Ipar.

Selama 3 bulan itu, (Name) dan juga Sae sama-sama memperbaiki kehidupan rumah tangga mereka yang hampir berakhir dengan perceraian.

Selain itu, saat ini kehidupan pasangan suami istri pun kian hari semakin harmonis dan ditambah dengan kehadiran sang calon buah hati yang kini sudah memasuki usia 5 bulan.

Terlebih lagi, (Name) dan Sae diberikan sepasang calon anak kembar. Sungguh membahagiakan bukan? Setelah cukup lama (Name) memimpikan ingin mempunyai anak, dan Tuhan langsung memberikan kepadanya kedua anak kembar yang sebentar lagi akan di ketahui masing-masing jenis kelaminnya.

Membahas tentang Rin, semenjak kandasnya hubungan antara (Name) dengan Rin, wanita itu tak pernah lagi mendengar kabar soal Adik Iparnya.

Bahkan Rin sudah mengganti nomornya. Yang Sae tau, Rin baik-baik saja disana. Itu pun Sae hanya tau sebatas dari ucapan sang Ibu.

Rin memutus hubungannya dengan (Name), termasuk juga dengan sang Kakak Kandung, Sae.

(Name) tau, mungkin Rin menaruh perasaan benci padanya. Ia sadar jika dirinya sudah terlampau bersikap egois pada Rin. Dan mungkin ini konsekuensi yang akan diterima olehnya setelah mencampakan Rin.

Selagi Rin baik-baik saja, (Name) sudah sangat bersyukur. Dan ia pun selalu berdo'a untuk kebahagiaan Rin disana.

***

"Sayang.. Kamu latihan jam berapa hari ini?"

Saat ini (Name) tengah menggelendot manja pada sang suami, dimana Sae sedang menonton animasi kesukaannya di ruang keluarga mereka.

"Heum.. Sore nanti sepertinya, kenapa sayang?"

"Karena masih ada waktu.. Maukah kau mengantarku ke rumah sakit? Ini jadwal kontrol bulananku soalnya.. Hehe.."

"Astaga.. Kenapa tidak bilang dari awal sih! Tunggu sebentar, aku akan bersiap dulu"

"E-eh.. T-tapi sebentar lagi kau akan pergi bukan? Aku pergi sendiri saja kalau gitu"

"Jangan nekat, (Name). Aku bisa minta izin nanti pada Pelatihku"

"M-maaf, Sae.. A-aku juga lupa sebenarnya kalau tidak melihat kalender tadi"

"Tak apa, jangan di pikirkan. Sudah ku katakan bukan? Aku akan menjadi suami yang selalu siap siaga untuk istri tercintaku ini"

"Baiklah.. Terima kasih, sayang.."

"Iya.. Sama-sama. Kau tunggu disini dulu ya, aku tak kan lama kok"

(Name) pun mengangguk seraya memakan beberapa camilan yang sudah ia siapkan sebelumnya. Padahal itu niatnya akan di makan oleh Sae untuk menemaninya saat menonton tv.

Tapi setelah melihat Sae memakan camilan itu, (Name) jadi ngiler sendiri melihatnya. Karena Sae menyadari tingkah lucu istrinya itu, ia pun memberikan camilannya pada (Name).

"Aku akhir-akhir ini banyak makan. Pipiku pun semakin membengkak. Apa Sae akan tetap mencintaiku dengan penampilanku yang sekarang?"

(Name) bermonolog sendiri, sambil memegang kedua pipinya. Entah faktor karena dirinya tengah mengandung anak kembar, yang mengharuskannya makan banyak, atau memang dirinya yang sekarang ini memiliki nafsu makan besar.

***

Sesampainya di Rumah Sakit, (Name) tak sabar ingin mengetahui jenis kelamin calon anak-anaknya.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang