CHAPTER 20

1.7K 102 37
                                    

*WARNING!! CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR 18+, UNTUK KENYAMANAN PARA READER TIDAK DIANJURKAN MEMBACANYA BAGI YANG MASIH DIBAWAH USIA 18 TAHUN. JIKA MASIH BANDEL, RESIKO DITANGGUNG SENDIRI.

*****

"Apa kau bisa melakukannya? Untukku.. Untuk calon anak kita, dan untuk kebahagiaan keluarga kecil kita, apa kau sanggup sayang?"

Ini benar-benar pilihan sulit untuk (Name). Karena sampai saat ini, (Name) sendiri masih bingung dengan perasaannya sendiri. Namun, Sae sudah memintanya untuk memilih diantara Rin atau dirinya.

Jika (Name) sudah menemukan pilihannya, mungkin endingnya tidak akan seperti ini. Tapi pada akhirnya, (Name) tetap harus memutuskan pilihannya bukan?

"A--aku.."

"Hmm? Apa kau tidak bisa membuat pilihanmu sendiri?"

"A--ah itu.."

"Apa kau sebegitu mencintai Rin dibanding aku (Name)?"

"Eh? Bukan begitu maksudku.. Hanya saja.."

"Kalau kau tidak bisa membuat pilihanmu sendiri, maka aku akan membantumu untuk memilih"

"Eh?"

Sae langsung mendorong tubuh (Name), dan menindih tubuhnya. Sae menahan kedua tangan (Name) diatas kepalanya. Sepertinya ia akan sedikit bermain kasar dengan istrinya ini.

"Sa--sae.. Apa yang mau kau lakukan?"

"Hmm? Tentu saja membantumu memilih.."

Sae menurunkan sedikit tubuhnya dan mulai membisikan sesuatu ditelinga (Name).

"Aku tahu, kau melakukan dengan Rin selalu dengan kondom bukan? Jika aku membuatmu hamil, maka pilihanmu itu adalah.. Aku"

(Name) seketika bergidik merinding ketika Sae mengatakan itu padanya.

"Ma--maksudmu?"

"Kali ini kita akan melakukannya tanpa kondom, dan aku akan mengeluarkannya semua di dalam rahimmu. Tentu saja kita akan membuat anak, (Name). Kau akan mengandung anakku, dan bukan anak Rin"

"Hu--huh?"

Dengan posisi yang menahan tangan (Name), Sae langsung menyambar bibir ranum milik istrinya.

Sae menggigit bibir bawah (Name) untuk memberikan akses agar lidahnya bisa menerobos masuk kedalam.

Kali ini Sae benar-benar tidak seperti biasanya. Sae selalu bermain lembut pada (Name). Mungkin Sae melakukan ini dengan perasaan marah, setelah apa yang dilakukan Rin terhadap istrinya.

Sae tidak perduli jika akan di protes oleh (Name), yang ia ingin lakukan saat ini adalah, membersihkan tubuh istrinya dari sisa-sisa jejak yang Rin tinggalkan ditubuh (Name).

Merasa (Name) tidak memberontak sama sekali, Sae kemudian membuka kaos yang (Name) kenakan sambil tetap mempertahankan ciuman keduanya. Sae meremas kedua gunung kembar itu, dan tangan satunya mulai merayap ke bawah mengangkat rok yang (Name) kenakan.

Jari-jari Sae mulai memasuki celana dalam (Name), dan Sae mulai menggerakkan jari-jarinya keluar masuk pada inti (Name).

"Mmhhhhh"

Desahan (Name) mulai keluar disela-sela ciuman mereka.

"Kamu sudah sebasah ini, sayang.."

"Ta--pi.. Aku tidak sedang mood untuk melakukan ini Sae.."

"Hmm? Mulut atas dengan mulut bawah berbeda sekali ya reaksinya"

Sae mengangkat kedua paha (Name) keatas, lalu ia mendekatkan mulutnya dan mengeluarkan lidahnya untuk mencicipi area inti milik (Name).

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang