18. Alexander

13 2 0
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧
👑👑

Dante mengantar Kanaya pulang dengan sebuah kereta kuda yang mereka naiki. Sebenarnya lebih cepat menggunakan sayap namun Kanaya ingin menikmati malam dengan kereta kuda.

Saat sudah sampai di kediaman Rihclove. Dante segera turun dan membukakan pintu untuk Kanaya. Dante juga membantu gadisnya untuk turun karena kereta itu lumayan tinggi.

"Dasar pendek" gumam Dante sambil mengacak surai Kanaya.

"iiihhh Jangan mengacak rambutku" kesal Kanaya merapikan surainya kembali. Dante terkekeh melihat wajah kesal gadisnya sangat menggemaskan.

Kanaya mulai berjalan di ikuti Dante dari belakang. Dia akan mengantar naya sampai masuk kedalam kediamannya.

Pintu bangunan tinggi itu terbuka dengan banyak pelayan dan prajurit di depan pintu yang menunduk hormat pada Kanaya. Namun mereka tidak mengenal wajah pria di sebelah gadis itu karena dia mengenakan topeng.

Alex, Bianca dan Catrine datang menghampiri Kanaya yang baru saja masuk. Wajah mereka terlihat marah namun berusaha diredahkan.

"Yang Mulia Ratu baru saja dari mana?" tanya Alex sopan membuat kayaa tersenyum.

"Bukan urusan kalian" ujar Kanaya sedikit ketus. Ingat, dia akan bersikap buruk pada keluarganya. Dante menyetujui bahkan mendukung hal itu. Tidak apa gadisnya bertindak tidak baik pada orang yang sudah menyakitinya dimasalalu.

"Yang Mulia, siapa pria di sebelah anda. Apa anda keluar bersama dengan dia?" tanya Catrine mencari masalah pada Kanaya.

"Dia kekasihku"

"Tapi anda adalah calon Ratu Raja agung. Anda tidak baik berjalan bersama pria lain"

Ujar Bianca dengan senyum liciknya. Dia mencari kesalahan terhadap kanaya.

"Siapa yang bilang bersama pria lain?" Dante membuka topengnya membuat mereka bertiga menjadi ling lung untuk berkpresi seperti apa yang pastinya mereka sangat kaget.

"Maafkan kami Raja Agung" ujar mereka bertiga gugup. Namun di balik itu Bianca terus mengepalkan tangannya saat melihat Tangan Dante yang terus merangkul pinggang Kanaya.

"Kami sangat terhormat Raja agung datang ke kediaman kami. Apa Yang Mulia ingin singgah sebentar?" tanya Alex dengan menunduk.

Dia adalah pemilik kediaman ini jadi dia harus menawarkan hal itu apalagi dengan orang yang sangat terhormat.

"Tidak, aku hanya ingin mengantar Ratu ku. Aku akan pergi dan aku perintahkan bersikap baiklah pada Ratu ku. Kalian mengerti"

Mereka bertiga mengangguk patuh. Perintah Dante akan mereka turuti dengan baik. Mereka tidak ingin mendoakan konsekuensi nantinya.

Sebelum pergi Dante mengecup dahi Kanaya dan setelah itu menghilang begitu saja. Kanaya melihat ke arah tiga orang yang dia benci. Kanaya tersenyum kecil dan segera pergi dari hadapan mereka menuju kamarnya.

"Ayah... Bianca tidak bisa seperti ini terus. Kanaya itu sangat menyebalkan!" kesal Bianca mengingat betapa beruntung nasib saudara perempuannya. Dia juga ingin mendapatkan apa yang Kanaya dapatkan.

FURTURE FOR THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang