FURTURE FOR THE KING

16. Kediaman Richlove

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧
👑👑

Kereta kuda milik kanaya turun di depan kediaman Rihclove yang lebih luas dari kediamannya.

Kanaya baru saja pulang dari istana Victorious, sebenarnya Dante menawarkan nya untuk tetap tinggal namun kanaya tidak ingin dengan alasan akademi nya belum selesai, dan dia harus terus menempati kediaman ibunya sampai dirinya menikah.

Dante yang selalu melakukan apa yang Kanaya inginkan. Dia hanya terus menurut pada gadisnya.

Dasar bucin

Kini kanaya terheran saat melihat keretanya terhenti di depan kediaman Alex. Terlihat pria itu membukakan pintu kereta untuk kanaya.

Kanaya masih diam tidak ingin bergerak.

"Kenapa aku disini?"

"Ini adalah kediamanmu yang sebenarnya, Yang Mulia Ratu"

Kanaya yang mendengar itu hanya tersenyum kecil. Dia melihat banyak kebohongan di wajah ayahnya sendiri.

'Dasar pria munafik'

Menyiksa anaknya yang dikatakan sampah dan sekarang menjadikan anaknya Ratu dan bersikap sangat baik secara tiba-tiba. Kanaya sangat tahu apa maksud pria itu.
Memanfaatkan nya hanya karena telah dinobatkan sebagai Ratu Agung.

Pheo yang berada di sebelah Kanaya, melihat wajah ibunya. "Sebaiknya kita pulang kerumah saja ibu. Mereka hanya manusia munafik" ujar pheo memberi tanggapan saat melihat keluarga besar Kanaya sudah menunggu di luar.

Kanaya menolak pendapat pheo. "Jangan terlalu gegabah sayang. Kita harus bermain dengan perlahan" ujar Kanaya pelan dan diangguki oleh pheo.

Pheo sudah tahu penyiksaan yang ibunya dapat dari manusia rendahan seperti mereka. Dan pheo sangat benci orang-orang seperti itu. Dia sudah berjanji akan memusnahkan mereka yang melukai ibunya saat dia sudah besar nanti.

Kanaya tampak tersenyum licik dan melihat seluruh keluarganya yang sudah menunggu dengan Bianca dan Catrine juga ada disana menahan amarah mereka. Lucu sekali.

Kanaya menerima juluran tangan dari alex dan mulai keluar dari kereta diikuti oleh pheo dan Elena.
Kanaya mulai berjalan masuk diiringi oleh keluarganya yang mengikutinya dari belakang.

Gadis itu melihat-lihat seisi istana. Dia masih sangat mengingat tempat ini, pasalnya dia juga pernah tinggal disini selama lima tahun dan berakhir di asingkan di hutan.

"Aku sudah lama tidak masuk kemari sejak terakhir diasingkan di hutan" Kanaya melirik alex membuat pria itu kaku.

"Yang Mulia Ratu, ruangan anda ada disebelah sana" ujar para pelayan atas suruhan alex.

Kanaya mengangguk dan mulai menggendong pheo yang sudah kelihatan lelah berjalan sendiri. Mungkin dia lelah bermain di Kerajaan ayahnya.

Kanaya berjalan bersama Elena dengan arahan dari pelayan itu. Akhirnya sampai di sebuah ruangan yang lumayan luas bernenuansa perpaduan putih dan merah muda, Kanaya suka.