20. Buah Persik

28 2 0
                                    

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧
👑👑

Dante membawa Kanaya ke istananya. Saat sudah di depan gerbang emas itu, terdapat Crish yang terus berjaga, pria bersurai putih bersinar itu menghampiri Rajanya.

"Yang Mulia, Apa yang terjadi pada Ratu?"

"Akan ku katakan nanti, sekarang cepat panggil para pelayan untuk merawatnya!"

Chris mengangguk patuh dan segera mencari para pelayan istana.
Dante membawa tubuh Kanaya memasuki ruang pribadinya yaitu kamarnya.

Para pelayan wanita mulai berdatangan dan semuanya tampak terus berdiri di depan pintu, mereka berkumpul dan merasa sangat takut untuk masuk ke ruangan terlarang itu.

Chris datang menghampiri para pelayan
"Kenapa kalian masih diluar?"

"Maaf tuan, tapi kami semua tidak berani masuk ke ruangan terlarang milik Raja Agung, karena itu adalah perintah Raja agung selama ini" ujar salah satu pelayan yang lebih tua.

Memang selama ini Dante tidak mengizinkan satu orangpun masuk ke tempat pribadinya bahkan Chris saja tidak diperbolehkan.

Chris hanya bisa terdiam mendengarnya. Dia juga tidak tahu harus merespon dengan apa. Dante mulai keluar dari ruangannya saat merasa para pelayan sudah terlalu lama datang.

Pintu ruangan terbuka membuat para pelayan dan Chris berdiri tegap dan menunduk.

"Cepat masuk" ujar Dante datar dan langsung saja berbalik memasuki ruangannya.

Para pelayan terdiam sebentar dan saling memandang. Satu per satu dari mereka mulai masuk dan terdiam saat melihat isi dari ruangan itu.
Ruangan ini sangat terlarang sampai-sampai pengawal setia Raja bahkan tidak dapat masuk.

Namun apa ini, sebuah kamar. Mereka dipermainkan.

"Kalian mengira ini ruangan apa? Ini hanyalah tempat istiratku"

Chris yang masuk paling terakhir, saat mendengar perkataan Rajanya itu dia mengeluarkan side eyes-nya membuat Dante terheran.

"Kenapa?"

"Aahh... Tidak ada Yang Mulia" ujar Chris dengan wajah menahan sesuatu.

Dante terus menatap heran pengawalnya itu. Terlepas dari situ, dia mulai memerintah semua pelayan untuk menjaga Ratunya selagi dirinya akan pergi.

"Jika Ratu sadar, katakan padanya bahwa aku sedang memiliki urusan penting. Bersihkan dirinya dan beri dia makanan. Terus pantau dia dan jangan pernah terlepas dari pandangan kalian. Jika dia ingin keluar istana, terus berada di sampingnya dan ingat, jangan pernah membantah keinginan Ratu ku"

"Baik Yang Mulia!"

Dante mulai berjalan mendekat pada Kanaya yang masih tertidur pulas. Dia mengecup sebentar dahi gadisnya dan setelah itu pergi menghilang seperti angin.

Beberapa jam kemudian, Kanaya terbangun dari tidurnya dan yang pertama dirinya lihat adalah sebuah ruangan yang luas dengan ne nuansa hitam dan gelap. Tidak ada cahaya di tempat itu dan semua benda disini tidak berwarna selain warna hitam.

Kanaya sadar ini adalah sebuah kamar tapi tidak pantas disebut kamar.
Kanaya menoleh ke samping kanan dan kiri, terdapat ada banyak pelayan yang berdiri tegap dan menunduk menyapanya.

"Yang Mulia Ratu telah bangun"

"Aku dimana?"

"Ini adalah ruang pribadi milik Raja Agung"

FURTURE FOR THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang