18. CCTV

164 21 9
                                    

Vote★ Follow and Coment

Let's Go
♡♡♡♡

Ruangan yang khas akan baunya,, di diringi irama sebuah Alat yang mendeteksi adanya jiwa didalam tubuh seseorang dan tentunya seorang pemuda yang terbaring tak sadarkan diri dengan kepala yang dililit perban.

"Hufh,,, kapan lo sadar ji" Ucap sendu seorang kakaknya yaitu Sandy

"Sabar sand,, kita do'a in yang terbaik" Ucap Nindy menguatkan kekasihnya

"Ck, pokoknya gue bakal cari siapa yang udah buat dia kayak gini" Kesal Gilang menggumpal tangannya

"Hm,, saat gue disana, ngak ada siapa-siapa, jadi,, gue ngak tahu pelakunya"  Jelas Billy

"Pasti ada celah buat nemuin tu orang" Ucap Fenly berfikir

"Dan yang pastinya,, hanya nunggu Aji sadar" Lanjut Zweitson

"Tapi ni bocah,, udah dua hari ngak Sadar-sadar" Ucap Fiki mencolek colek wajah orang yang terbaring ini

Yups, setelah kecelakaan itu, Fajri dinyatakan Koma, sehingga akan sulit mengetahui siapa pelakunya.

.........

Seorang Gadis berjalan gemetar di lorong rumah sakit, rasanya ia tak sanggup melanjutkan langkahnya kalah sudah mendekati ruangan yang ia tujuh

"Hufh,,, jangan nangis,, " Monolog nya mengingatkan dirinya sendiri.

Ia perlahan membuka Pintu itu, dan saat ia sudah melangkah masuk, ternyata banyak pasang mata disana, yang membuat dia berdiri kikuk.

"Eh,, ada mbak pacar ni" Ledek Fiki

"He,,, udah Mantan" Jelas Zweitson menarik kepala Fiki.

"Udah diam kalian bocil" Tegur Sandy

"Yaudah yuk semua,, kita ke kantin, mumpung ada sisi yang jagain" Ajak Nindy memicingkan matanya

"Ah,, iya, ide bagus tu" Setuju ricky terhadap ide Nindy

Dan akhirnya mereka semua keluar ruangan meninggalkan sisi yang berdiri diambang pintu.

Melihat dengan jarak begini, sudah membuat hatinya pilu, rasanya ingin ia berlari keluar, tapi ia harus ingat tujuannya kemari ingin memberi support terhadap Mantan Pacarnya ini.

Ia mendekat dan berdiri disamping ranjang, menggenggam tangan orang itu yang terbebas dari infus, mengusap lembut surai Hitam itu.

"Jangan kelamaan tidurnya,, Plieass,,,, " Ucapnya yang menahan bulir air mata

"Ji,,, jangan benci Aku ya" Monolognya lagi.

Sisi tak sadar jika ada orang yang masuk dari tadi dan mendengar semua perkataannya.

"Ekhm,,, " Ucap  orang itu yang tak lain adalah orang tua Fajri.

Sisi terkejut refleks melepaskan genggaman dan membuat jarak dirinya dengan brankar itu.

"U_ umi,,,  as_ assalamu'alaikum mi" Ucap Sisi kikuk

"Wa'alaikum sallam" Jawab Umii lalu ia mendekati brankar putra bungsunya ini.

"Sisi,, kamu Udah ngk ada hubungan lagi kan sama Fajri? " Tanya Abi mendekat kearah sisi

"Iy_iya om,, " Jawab sisi seadanya

"Hm,, bagus kalau gitu, biar Aji fokus sama sekolahnya" Jawab Bai lalu bergabung dengan Umi meninggalkan sisi yang terdiam sendu.

"Fajri,,, " Ucap Batin sisi sendu

.........

"Gimana kabar terbarunya? " Tanya seorang pemuda bertanya pada ajudannya itu.

"Hm,, dia Koma" Jawab ajudannya

Back To Aji  {I.MF'Season2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang