=GIGOLO=Jaehyun melirik sinis pada Jeno, entah apa yang pria itu lakukan di kamarnya, Jaehyun tau bahwa ini adalah rumah Jeno, tetapi masuk ke kamar dan tidur di kasur yang sama dengannya harus ada izin.
pria kelahiran Februari itu langsung mendudukan dirinya, dan menatap Jeno yang malah memejamkan mata lagi, dengan wajah yang damai, tapi— Jeno hanya memakai kaos tipis dan celana bahan.
sebuah kameja kusut tersampir di sofa, dan sepatu pantofel Jeno tercecer di bawah kasur, kunci mobil, dompet dan ponsel pria itu pun berada di atas nakasnya, setahu Jaehyun, pria ini pergi keluar kota karna ada suatu urusan yang tidak bisa di tinggalkan.
namun kenapa sekarang kenapa Jeno ada disini.
Jaehyun menyingkirkan selimut yang menutup tubuhnya, hendak beranjak dari kasur, dia bosan berbaring di kasur seharian sebuah tangan dengan cepat menahan lengannya, Jaehyun menoleh alisnya menyatu, melihat tangan pria itu sudah mampir apik melingkari lengannya.
"kamu mau kemana?" tanya Jeno, dengan kedua mata yang tertutup, lalu pria itu mengangkat kedua alisnya dan perlahan lahan membuka obsidian coklatnya, dan menatap Jaehyun dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.
"kemana aja kek, terserah. gausah nanya nanya bisa?" balasnya ketus.
Jeno tersenyum simpul, pria itu menghela nafas pelan, dan mengganti posisinya, mendudukan diri dan menatap Jaehyun sembari menyisir helaian rambutnya ke belakang sembari merapihkan, entah jam berapa ia sampai di mansion tadi malam.
Jeno tidak melihat jam, sebab langsung menuju mansion, menancap gas ketika pikirannya di penuhi oleh kondisi Jaehyun yang ternyata sedang sakit, Jeno seharusnya tidak perlu terlalu sekhawatir ini karna ia memiliki banyak orang kepercayaan yang pasti mampu untuk merawat Jaehyun.
namun sialannya, bayangin pria pucat itu selalu menari nari di pikirannya, Jeno merasa dia tidak fokus untuk bekerja dan selalu mendapat dorongan untuk pulang dan mengecek sendiri keadaan Jaehyun.
"coba sebentar" Jaehyun mengerutkan dahi, pria April itu mencondongkan diri dan meletakkan punggung tangannya di dahi Jaehyun, mengecek suhu tubuh Jaehyun. Jaehyun mengerjap dan menahan nafas ketika Jeno menatap kedua matanya dengan serius.
apa-apaan ini.
"kamu masih gak enak badan? sarapan dulu. obatnya sudah ada belum ya?" Jeno berbicara pada Jaehyun dengan lembut, lalu dia bermonolog sendiri, memikirkan apa Jaehyun sudah mengonsumsi obat.
menatap diatas nakas, tidak ada obat atau apapun itu, Jeno beranjak dari tempat tidur Jaehyun "tunggu disini sebentar, saya akan kembali" Jeno berjalan keluar menemui Anne, menanyakan apa Jaehyun sudah mendapatkan obat, ternyata Jaehyun hanya mendapat vitamin.
Jaehyun menoleh, ketika pintu kamarnya di buka, Jeno masuk dengan semangkuk sup hangat dan air putih, pria itu meletakkan nampan sembari menggeser barang barangnya yang bergeletakan "kamu sarapan dulu, baru minum vitaminnya" Jeno merogoh kantung celananya, meletakkan vitamin Jaehyun.
"biar saya yang suapin."
lelaki Februari itu berjengit, melihat Jeno mengangkat mangkuk sup dan duduk di pinggir ranjangnya "Ap— apaan?! gak perlu lah. gua bisa makan pake tangan sendiri" tolak Jaehyun, tidak sudi di perlakukan seperti ini memangnya dia pria seperti apa.
"tapi saya yang mau suapin kamu."
"stop berlagak lembut buat gua! lo kira sesempurna itu lo, hah?! gua gasuka di anggap lemah sama lo" tatapan Jaehyun menajam, dia merebut mangkuk di tangan Jeno. Jeno menatap yang lebih tua dengan keheranan, sama sekali tidak ada dalam pikiran Jeno, meremehkan Jaehyun, ia tidak pernah melihat Jaehyun seperti manusia yang lemah.
Jeno hanya bersikap baik untuk menstabilkan keadaan Jaehyun sekarang, dokter mengatakan Jaehyun dilarang keras memiliki banyak beban pikiran apalagi stress berat, sebab bisa menyebabkan sesuatu buruk terjadi pada kandungannya.
mengalah. Jeno membiarkan Jaehyun untuk melakukan sesuka hatinya selagi keadaanya tidak membahayakan sementara ia akan memgawasinya kapan pun.
=GIGOLO=
Siang harinya Anne di buat gelisah saat melihat kamar Jaehyun tidak berpenghuni, sudah ia cari di seluruh sudut mansion, bahkan halaman belakang juga depan namun keberadaan Jaehyun tidak di temukan, para maid pun tidak tau dimana keberadaan tuannya itu.
"tuan Jeno!" Anne membuka lebar matanya, melihat Jeno yang lewat, wanita itu segera menghampiri dan menghadang Jeno yang tengah berjalan, Jeno berhenti melangkah dan menatap wajah pias Anne.
"Anne?" tanya Jeno kebingungan.
kenapa dengan wajah Anne, perempuan itu seperti sedang di kejar kejar oleh mahluk menyeramkan.
"kenapa kamu keringet dingin gitu?" lanjut Jeno.
Anne menunduk, memainkan jari jemarinya. dia takut untuk mengatakan, namun akan jadi masalah besar jika Jeno tidak tau, Anne mengambil nafas dan mengeluarkannya perlahan, wanita itu menatap Jeno dengan tatapan mata ragu.
"e—eun tuan.."
alis Jeno terangkat.
jantung Anne berdegup dua kali lebih cepat, keringatnya yang turun dari dahi semakin bertambah banyak.
"tu—tuan Jaehyun.." dia menggantung ucapannya, mengambil nafas untuk meneruskan ucapannya.
"ya? ada apa?" Anne memejamkan mata dan menunduk "tuan Jaehyun tidak ada di mansion tuan" ujarnya jujur, dengan seluruh tubuh bergetar, Anne menunggu respon dari Jeno, namun sama sekali tidak terdengar jawaban dari Jeno, pria tinggi itu diam.
=GIGOLO=

KAMU SEDANG MEMBACA
GIGOLO [Nohyun]
Hayran Kurgu[homo][m-preg][mature 21+] pairing Jeno x Jaehyun Lee Jeno Jung Jaehyun Jeno Dom!Top Jaehyun Dom!Sub