.
.
.Happy Reading
🥀Malam hari di rumah Davin, Arga memilih duduk di bangku dekat kolam renang. Yang dilakukan cowok itu hanya diam. Menikmati angin yang terasa membelai wajah dan rambutnya. Cowok itu lalu mendongak perlahan. Menatap langit malam penuh bintang.
Harus Arga akui, Zianna terus memenuhi pikirannya akhir-akhir ini. Apalagi tentang cowok yang selalu dekat dengan Zianna.
“Kenapa lo, Ar?” tanya Rivaldi.
“Lo ga mau ikut makan? Tuh si Haikal sama Ival udah abis banyak. Ntar ga ke bagian lagi,” ucap Davin duduk di samping Arga.
“Masih kenyang gue,” ujar Arga sambil bercanda pada Davin.
“Perasaan makan lo ga banyak tadi, tapi kenapa masih kenyang? Ntar lo kurusan lagi,” ucap Haikal.
“Ntar Zia siapa yang jagain?” canda Rivaldi.
“Ada Gamma,” kata Arga.
“Cowok yang suka bareng Zia akhir-akhir ini?” tebak Davin.
“Jealous kan lo?” tanya Rivaldi.
Arga mengendik. “Bukan urusan gue juga.”
“Terus aja ngelak. Ntar lo jatuh cinta beneran sama Zia tau rasa. Lo serius ga ada rasa sedikitpun sama dia?” tanya Davin, penasaran.
“Gue ga tau,” jawab Arga datar.
“Berarti lo udah suka nih sama Zia?” tanya Rivaldi memastikan.
“Gue cuman kagum aja sama dia, dia beda dari yang lain,” jelas Arga.
“Keburu di embat sama yang lain tau rasa lo, Ar,” ucap Haikal.
“Bener tuh, lagian siapa sih yang ga mau sama Zia,” tambah Davin.
“Lah, napa jadi pada galau gini sih. Niatnya kan mau happy-happy. Lo sih Ar, kalo suka ungkapin aja,” ucap Rivaldi.
“Udahlah Ar mending sekarang lo ikut makan sana,” ujar Davin. “Woi Val jangan lo abisin semua njir.”
“AWAS AJA KALO MAKANAN GUE SAMPE LO MAKAN JUGA,” teriak Haikal.
“Astagfirullah Kal, telinga gue sakit anjir,” ucap Rivaldi.
Davin menghidupkan selang kebun yang tidak jauh dari sana. Cowok itu menariknya lalu menyiram Haikal dan Rivaldi yang sedang memperdebatkan makanan.
“Anjir, DAVIN!!!”
“Gue gak bawa baju ganti woi! Jangan main siram!” ucap Haikal.
“Daster emak gue banyak, lo mau warna apa?” balas Davin, tertawa.
“Yang bener aja anjirr, masa orang secakep gue pake daster.”
“SINI LO DAV, GUE CEBURIN JUGA LO KE KOLAM,” teriak Rivaldi sambil mengusap wajahnya yang penuh air.
“AMPUN OM! JANGAN GODAIN AKU!” balas Davin lebay.
Haikal berlari mengejar Davin, ia berniat untuk mendorong Davin ke dalam kolam renang. Sedangkan Rivaldi mengambil selang kebun, lalu menyiram Davin dan Haikal. Mereka berdua yang berusaha menghindari siraman air dari Rivaldi, malah terpelet dan jatuh ke kolam.
“HAHAHA! Mampus lo berdua,” ucap Rivaldi menertawakan.
Pada akhirnya mereka bermain air di dalam kolam renang dengan penuh canda tawa.
“Ar?”
Arga menoleh pada Davin yang berdiri di sampingnya dengan basah kunyup.
“Kalau lo suka, ungkapin. Tapi kalo lo emang cuman sekedar kagum aja, jangan sampe buat dia berpikir kalau lo itu suka sama dia,” kata Davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGANNA
Short Story[on going] Arga Gevian Aleo. Sang ketua basket yang teladan, pintar, dan cukup pendiam. Hidupnya yang teratur dan tidak urakan, membuatnya disegani oleh banyak orang. Memiliki sifat yang cuek namun terkesan penyayang. Zianna Mikhaella Alkhanza. Dike...