4. Siapa??

95 9 0
                                    

.
.
.

Happy Reading
🥀

"Arghh..." kepala Zianna rasanya ingin meledak. Bagaimana caranya ia bisa menghafal unsur-unsur kimia yang banyak ini. "Gue cuman tau oksigen, nitrogen, sama hidrogen doang anjirrr."

"Cape ya? Sama gue juga," Salma menepuk bahu Zianna.

"Materi ini udah pernah di bahas waktu kelas 10, harusnya kalian udah hafal."

Tidak usah diragukan kepintaran seorang Arga, otaknya selalu encer dalam hal belajar. Bahkan ia dijuluki sebagai golden brain oleh temen kelasnya.

"Dulu waktu Ibu ngajar pernah dinyanyiin ga sih?" tanya Zianna, mengingat.

"Ahh iyaa, gue tau gue tau," jawab Rivaldi yang mendapat lirikan dari teman-temannya. "HaLiNa Kawin Robi Cs Frustasi," nyanyinya tak berirama.

"Tumben otak lo encer, artinya apaan co?" tanya Davin.

"Kalo itu juga gue ga tau, gue cuman inget itu aja karena ada kawinnya."

"Goblog," ucap Davin spontan.

"Yaelahh, baru juga mau muji," Salma melemparkan kertas yang sudah ia remas.

"Hidrogen, lithium, natrium, kalium, rubidium, celsium, dan francium," jelas Arga.

"Golongan I A?" tanya Zianna, menatap Arga.

"Iya. Itu lo tau," balas Arga.

"Tapi gue ga ngerti sama kimia. Pengetahuan gue minim banget soal yang kayak gini," keluh Zianna.

"Tapi nilai matematika lo 9, Zi!" ucap Salma.

"Nilai biologi lo juga dapet 9 kan?!" balas Zianna.

"Udah dong, hargai gue sama Ival yang cuman dapet 6 elahhh," Davin menatap jengah teman-temannya.

"Lo doang, gue sih ga dapet 6," sombong Rivaldi.

"Trus?"

"5," tangannya terangkat menunjukkan kelima jarinya.

"Tololnya natural."

***

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, kini wajah mereka kembali berseri setelah melewati pelajar kimia dengan tidak menyenangkan.

"Yok ke kantin!" ajak Rivaldi, menghampiri meja Arga dan Davin.

"Bentar co," jawab Davin.

"Lama lo mah Dav, buruan ih gue laper." Salma melirik ke belakang. "Zi, lo yakin ga ke kantin? Atau mau nitip apa gitu."

"Ga usah Sal, gue serius, lagian gue bawa bekel kok," Zianna menunjukan bekal yang ia bawa.

"Wih keknya enak tuh," kata Davin melihat bekal yang di bawa Zianna.

"Lo mau Dav?" tawar Zianna.

"Thanks, tapi buat lo aja. Gue mau beli naspad di depan."

Emang sih lapar-lapar gini enaknya makan nasi padang, selain enak porsinya juga banyak. Apalagi mereka udah belajar sampai menguras otak, butuh tenaga kembali buat lanjutin jam selanjutnya.

"Gue nitip. Kayak biasa," ucap Arga.

"Lah kenapa lo?" tanya Davin.

"Ga papa," jawab Arga malas.

"Oke deh, ntar gue yang beli naspad, lo berdua ke kantin beli minum," ucap Davin.

"Gue mau beli mie bumbu! Lo aja sendiri yang beli minum biar cepet," tutur Salma.

ARGANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang