9. Yang Pertama

70 8 0
                                    

.
.
.

Happy Reading
🥀

Zianna berjalan di koridor sendirian sambil memainkan ponselnya yang menampilkan deretan cowok-cowok Korea. Selain menyukai Arga secara diam-diam, Zianna juga suka mengoleksi foto-foto artis Korea. Di ponselnya saja penuh dipenuhi oleh foto idol daripada fotonya sendiri. Mulai dari EXO, NCT, Blackpink, dan juga para aktor korea lainnya yang membintangi drama Korea. Tidak heran jika Zianna punya ratuan bias.

“Zi nanti bisakan?” tanya Gamma menghampiri Zianna.

Zianna mengangguk, “Iya bisa kok Gam. Mau beli apaan sih?” kemarin Gamma meminta Zianna untuk menemani dirinya membeli sesuatu.

“Anter gue beli kado buat ibu. Besok ibu ulang tahun soalnya,” ucap Gamma.

“Ya ampun sampe lupa. Yaudah sekalian kalo gitu, gue juga mau beliin kado buat ibu,” balas Zianna.

Saking dekatnya mereka berdua bahkan Zianna memanggil ibunya Gamma dengan sebutan ‘ibu’ sama seperti Gamma memanggilnya.

“Percuma lo simpenin foto mereka, mereka tau lo idup aja enggak,” ucap Gamma setelah melihat isi galeri Zianna.

Zianna mengerutkan keningnya. Maksudnya apa?! “Suka-suka gue lah,” balas Zianna.

Cowok itu duduk di samping Zianna. Memperhatikan foto-foto orang Korea yang ada di ponsel Zianna.

“Masih juga gantengan gue kemana-mana,” ucap Gamma percaya diri.

Zianna menatapnya tak percaya, “Apaan sih, pede banget lo. Jelas gantengan mereka.”

Zianna menghela napasnya kasar. Mendengar perkataan Gamma tadi membuatnya tak terima. Cowok itu dengan seenak jidatnya berucap seperti itu.

“Kenapa? Ga terima?” ucap Gamma.

“Ya enggaklah anjir,” jawab Zianna sedikit emosi.

“Wait, lo ngapain disini?” tanya Zianna menyadari keberadaan Gamma di sekolahnya.

“Stttt, gue lagi bolos,” Gamma menutup mulut Zianna. “Karena bingung mau kemana, yaudah gue samperin lo aja,” jelas Gamma.

“Wah lo gila ya! Kalo ketauan gimana coba, udah sana balik. Kalo mau bolos juga jangan kesinilah anjir gimana sih,” ucap Zianna panik.

“Iya iyaa ini juga gue mau cabut,” ucap Gamma. “Jangan lupa pulang sekolah gue jemput, lo udah janji mau nganter gue.”

“Iya gue tau, udah sana cepetan.”

“Yaudah gue cabut.”

Zianna bernapas lega setelah kepergian Gamma. Cowok itu ada-ada saja, bagaimana bisa ia masuk datang ke sini. Bolos sih bolos, tapi ga masuk ke sekolah orang lain jugakan.

Sementara itu dari jauh Arga tetap tenang. Cowok itu menunggu bel masuk kelas. Ia memfokuskan pandangannya ke depan sana, yang mendapati Zianna sedang berbincang dengan seseorang. Dilihat dari seragamnya itu jelas bukan murid sekolah ini. Dan benar saja itu adalah Gamma.

“Woi Ar! Ngelamun mulu. Ayo masuk ke kelas,” tegur Davin.

Arga mengalihkan pandangannya. Cowok itu sudah melihat Gamma pergi dan Zianna berjalan sendirian di lorong seberang untuk masuk kelas.

“Liatin siapa sih Ar gitu banget muka lo,” ucap Rivaldi.

“Siapa lagi sih Val, noh liat ayang Zia lagi jalan sendirian,” balas Haikal pada Rivaldi. Dari mereka berempat hanya Arga yang menyadari keberadaan Gamma barusan.

ARGANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang