Sunoo dan jiheon kompak berjalan keluar kelas dengan tangan yang bergandengan. Tersenyum cerah karena sudah mendengar bel pulang yang berbunyi nyaring
Disamping si kembar sudah ada jungwon yang ikut berjalan berdampingan, ketiga anak itu sering dipanggil tiga serangkai. Saking jarangnya pisah satu sama lain, ditambah sunoo sama jiheon itu kembar. Udah kaya surat sama perangko
"Kalian dijemput kah?" tanya jungwon memegang erat tasnya, menatap si kembar dengan penuh penasaran. Dia gak pernah liat si kembar dijemput karena selalu dia yang pulang duluan
Sunoo mengangguk mengiyakan "Katanya sih kak yeonjun yang bakal jemput, tapi gatau juga" balas anak itu sambil menggedikkan bahunya acuh, gak terlalu berharap karena takut tiba-tiba aja yang dateng buat jemput malah supir pribadinya
"Kalau gak sibuk" tambah jiheon seraya melirik kearah sang kembaran yang memiliki suasana hati buruk saat ini, kejadian dikelas tadi memang sedikit memancing emosinya juga
Jungwon mengangguk-anggukkan kepalanya paham, lalu menoleh kearah parkiran sekolah tempat para jemputan berkumpul disana
"Lah bukannya itu kak yeonjun ya?" tanya jungwon sedikit tak yakin, berhasil menarik perhatian si kembar yang langsung saja menoleh kearah yang ditunjuk oleh sahabatnya itu
Lalu membulatkan matanya terkejut karena itu benar-benar yeonjun, kakaknya yang sudah melepaskan jasnya meninggalkan kemeja hitam ditubuh atletis nya. Kakak sulungnya sudah ada berdiri sambil menyender dibagian depan mobil
"Beneran kak yeonjun, nu" ujar jiheon dengan tangan yang sudah menggoyangkan tubuh sang kembaran, melirik kearah yeonjun yang masih belum menyadari keberadaannya saat ini
"Yon... gak mimpi kan?" lirih sunoo tanpa menoleh sama sekali, tapi setelahnya langsung memekik kesal ketika jiheon malah memukul pipinya
"Sakit tau!"
"Ya lagian nanya mimpi apa enggak" balas jiheon santai, lalu berlari kecil menghampiri yeonjun tanpa memperdulikan sunoo yang sudah kesal setengah mati sekarang
"JIHEON JANGAN DITINGGAL!!"
"KAK YEONJUN!!"
"Aku ditinggal nih?" jungwon menunjuk dirinya sendiri, yaa tolong temani anak itu sebentar
.
.
.
"Gimana tadi disekolah?" tanya yeonjun melirik kearah dua adik kembarnya, dia sedikit menyadari kalau suasana hati salah satu adiknya itu lagi gak baik-baik aja
"Gak baik tapi gak buruk juga" balas jiheon yang duduk disamping yeonjun, ikut melirik kearah sunoo yang memperhatikan jalanan dibangku belakang
"Oke.. buruknya kenapa? sini cerita sama kakak" tanya yeonjun sambil menepikan mobilnya di pinggir jalan, tentunya setelah memastikan bahwa tempat itu tidak ada larangan untuk parkir
Jiheon diem, dia mau cerita tapi takut sunoo gak bolehin. Soalnya yang dibikin kesel itu kembaran kesayangannya, bukan jiheon karena beda kelompok
"Sunoo, adik kenapa?" yeonjun membalikkan tubuhnya untuk menatap sunoo, adik bungsunya itu kalau lagi ngambek kadang suka diem gak ngomong sama sekali seharian
"Gatau, males"
"Ya makanya cerita dong, kakak bukan peramal" balas yeonjun yang langsung saja keluar dari mobil untuk pindah ke belakang, gak mau pergi kalau adik bungsunya belum cerita apapun
"Gak mau kakak" sunoo sudah merengek dengan nada yang bergetar, yeonjun tentu paham kalau adik kembarnya ini termasuk cengeng karena kalau ada masalah pasti akhirnya bakal nangis, gak akan jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY 2
FanfictionSebuah keluarga yang diinginkan yeonjun sudah ia dapatkan, kebahagiaan benar-benar menepati janjinya untuk menghampiri anak itu dengan segala hal yang ia berikan kepada yeonjun. Takdir membayar semua kesendirian dan kesakitan yeonjun di masa lalu. ...