Yeonjun melirik hati-hati kearah renjun yang lagi di ruangan kerjanya, mengerjakan beberapa berkas yang sudah menjadi tugasnya sebagai asisten si sulung kim dengan wajah tertekuk kesal
Duhh yeonjun jadi ngeri kalau begini, mau keluar buat ketemu sama soobin aja rasanya berat buat izin perginya. Takut kena lemparan kursi abis itu didorong dari lantai atas sama renjun
"Jangan sesekali lo mikir buat pergi ya anjing" nah baru juga yeonjun membatin tadi, udah ketauan sama renjun yang masih fokus membaca berkas didepannya sekarang
"Iya elah, tenang aja" balas yeonjun gelagapan, dia lebih takut sama renjun sekarang dibandingkan sama taehyung. Asistennya ini emang agak kejam kalau udah dalam kondisi hati begini
"Lo gak bakal jemput twins?" tanya renjun seraya merapihkan salah satu berkas yang sudah dirinya periksa tadi, berdiri dan beranjak mendekat kearah yeonjun. Ingin meminta tanda tangan laki-laki itu
Yeonjun menggelengkan kepalanya pelan "Enggak, katanya beomgyu yang mau jemput" balasnya santai, meraih pulpen bertinta hitam ditempatnya dan menandatangani berkas yang sudah diperiksa oleh renjun tadi
"Lo kalau sampe kabur.. gue cekek lo!" ancam renjun seraya meraih kembali berkas tadi, kembali ke tempatnya duduk semula dan mengecek lagi beberapa berkas yang baru saja dikirim ke alamat emailnya
"Enak aja lo keluar keluar, gue disini pusing. Ntar gue ubah nama kepemilikan nangis lo" gerutunya kesal, udah banyak banget momen yeonjun yang pergi ninggalin renjun sama kerjaan setumpuk
Padahal itu kerjaan yeonjun
"Iya.. maaf"
Yeonjun mau cari aman aja dulu deh
🌻
🌻
🌻
Jiheon menghela nafasnya lelah, melirik kearah kanan dimana gerbang sekolahnya berada. Anak perempuan itu memang sudah berada diluar area sekolah, lebih tepatnya sedang duduk manis di halte bus depan sekolah
Menunggu jemputan sekaligus sang kembaran yang meninggalkan barangnya dikelas, sunoo memang sedikit ceroboh dengan barang miliknya. Sering tertinggal disuatu tempat atau hilang tanpa jejak
"Lama~" jiheon bergumam kesal, menggerakkan kedua kakinya yang tidak terkena tanah karena bangku tunggu halte bus yang lumayan tinggi
"Bentar lagi hujan" mendongak menatap langit yang menggelap, jiheon semakin gelisah disana. Menatap gerbang sekolah yang sudah kelewat sepi karena semua orang sudah kembali ke rumah masing-masing
Jiheon takut, dia sendirian disini. Dan jalan raya sedikit lenggang dari biasanya, mungkin karena masih jam kerja dan semuanya sibuk. Apalagi akses jalan raya disini memang difokuskan untuk ke sekolah saja
"Sendirian aja?" dan jiheon langsung saja terkejut bukan main, menatap horor laki-laki dewasa tak dikenal yang baru saja duduk tepat disebelahnya
Jiheon menundukkan kepalanya cepat, tubuhnya spontan bergeser menjauhi laki-laki itu "Enggak, saudara aku lagi ngambil barang sebentar" jawab jiheon pelan, menggenggam kedua tangannya erat karena takut yang menyelimuti
"Lagi nunggu jemputan ya?" dan jiheon tak lagi menjawab, terus bergeser karena laki-laki yang tak dikenal itu semakin mendekatinya "Mau om anter aja gak? daripada lama nanti keburu hujan"
Jiheon terdiam kaku setelahnya, mau berlari pergi dan menyusul sunoo tapi tangannya sudah keburu ditahan oleh laki-laki dewasa tadi
"Lepasin" jiheon berontak tentu saja, melirik panik ke segala arah berharap ada seseorang datang ke tempat ini dan membawanya pergi. Lagipula sang kembaran juga kemana, kok lama banget
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY 2
FanfictionSebuah keluarga yang diinginkan yeonjun sudah ia dapatkan, kebahagiaan benar-benar menepati janjinya untuk menghampiri anak itu dengan segala hal yang ia berikan kepada yeonjun. Takdir membayar semua kesendirian dan kesakitan yeonjun di masa lalu. ...