20. murung

93 13 2
                                    

Yeonjun menajamkan tatapannya, hatinya sudah tak karuan ketika melihat kedua adik kembarnya berlari kencang kearah pintu masuk mansion dan memanggil sang bunda dengan berderai air mata

Yeonjun tentu tak bisa tinggal diam, menyusul kedua adiknya ke dalam sebelum berhenti tepat di depan pintu karena suara gerbang utama dibuka begitu nyaring terdengar

Ternyata mobil jeno, sahabat laki-laki dengan eyes smile itu benar-benar datang untuk memberikan sebuah penjelasan kepadanya

"Jun.."

"Lo ada jadwal habis ini?" yeonjun bertanya sedikit dengan nada datar, menatap jeno intens seolah ia sedang mendesak sang sahabat agar membuka mulutnya mengenai kejadian tadi

Sedangkan jeno sendiri hanya menggeleng pelan, yaa walaupun sebenernya ada beberapa berkas yang seharusnya dia tanda tangan hari ini di meja ruangan perusahaannya

"Engga, lo mau tunggu yohan?" dan yeonjun balas dengan sebuah anggukan kepala pelan, menitah jeno untuk ikut masuk dan melihat pemandangan si kembar yang masih menangis didalam dekapan hangat yerin dan juga taehyung

"Yeonjun... ini ada apa?" tanya yerin penuh dengan kekhawatiran, mengelus pelan kepala sang putri bungsu yang masih sesegukan dengan nafas yang mulai terputus-putus

"Aku gak tau, jeno yang tau" yeonjun menjawab dengan melirik kearah jeno, membuat sahabatnya itu hanya bisa tersenyum kikuk ketika pasangan kim itu menatapnya dengan tatapan penasaran

"Kasih minum dulu, jun. Mereka pasti masih kaget sama kejadian tadi, tenangin dulu aja" balas jeno dengan tangan yang kembali mengelus kepala jiheon, membuat anak perempuan itu mendongak menatap jeno dengan netra indah yang dipenuhi oleh genangan air mata

"Terima kasih, kak" lirih jiheon dengan nafas yang tersendat, menundukkan kepalanya ketika sang bunda mengajaknya untuk pergi ke kamarnya

"Kak jeno.." suara sunoo yang berada di ujung tangga pertama berhasil membuat ketiga laki-laki dewasa disana spontan menoleh kearahnya

"Terima kasih udah dateng, terima kasih juga udah bantu unu selamatin jiyon" sunoo berujar dengan suara yang bergetar hebat, lalu kembali menangis ketika jeno malah menghampirinya dan memeluk tubuh sunoo yang masih gemetar

"Gapapa, jagoan. Maaf, maafin kakak karena udah dateng terlambat ya? kakak janji bakal bantu kak yeonjun buat hukum mereka oke?"

Dan sunoo mengangguk lesu, menatap sekilas ke kakak sulungnya dan tersenyum sendu. Sunoo tak rela jika orang yang sudah menjahati sang kakak kembar tetap hidup tenang setelahnya

"Kak yeonjun... hukum mereka ya?"

Yeonjun sendiri langsung menganggukkan kepala penuh keyakinan, dirinya tentu tak akan terima jika kedua adiknya yang sudah ia jaga sejak kecil malah mendapatkan perlakuan tak mengenakkan diluar sana

Sunoo menunduk sebentar, lalu berbalik dan ikut menyusul sang bunda yang membawa jiheon ke kamarnya. Sunoo ingin memastikan sang kakak kembar baik-baik saja keadaannya

"Kenapa ini? kenapa anak ayah pulang sekolah malah nangis begitu?" taehyung membuka suara, membuat yeonjun melirik kearah jeno yang sudah menundukkan kepalanya dalam

"Kita tunggu yohan dateng, aku udah telfon dia" balasan yeonjun berhasil membuat taehyung jadi terdiam, dirinya bisa langsung paham jika tragedi hari ini pasti ada kaitannya dengan teror beberapa hari terakhir yang terjadi di keluarga tersayangnya

"Jeno mau minum?"

"Gau—"

"Kalau mau dia pasti bakal ke dapur sendiri, yah" yeonjun memotong omongan jeno, membuat sang sahabat langsung tersenyum paksa karenanya

BLUE & GREY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang